Masyarakat Gerah dengan Tayangan "Mengusik" Adat dan Budaya Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/23/15

Masyarakat Gerah dengan Tayangan "Mengusik" Adat dan Budaya Bali

Tayangan Masih Dunia Lain (c) Foto : youtube

Dewata News. Com - Masyarakat Bali terutama pengguna sosial media semakin gerah dengan tayangan hiburan yang membahas dunia spiritual di salah satu Stasiun Televisi Nasional. Pasalnya, tayangan yang mengambil lokasi di beberapa tempat suci dan sakral itu menimbulkan keresahan karena dinilai melenceng dari adat, tradisi dan ajaran yang berkembang di Bali. Bahkan, acara itu terkesan menyepelekan adat dan tradisi yang ada di Bali.

Sebelumnya, masyarakat Bali gerah dengan tayangan "Masih Dunia Lain" yang mengambil lokasi di kawasan Padang Galak. Masyarakat merasa dilecehkan dengan judul “POHON BERINGIN SARANG LEAK” yang menceritakan Leak sebagai salah satu ajaran Tantrayana yang berkembang di Bali tersebut di identikkan dengan jin dan mahluk halus yang lainnya.

Para Netizen pun berkomentar terkait dengan acara yang dirasa telah menimbulkan keresahan di masyarakat tersebut. Banyak pihak menyayangkan syuting ditempat-tempat sakral bahkan Pura, namun tidak mengenakan pakaian adat Bali. Hal tersebut terkesan menyepelekan adat dan tradisi yang ada di Pulau Dewata.


Tayangan Mister Tukul Jalan-Jalan (c) Foto : youtube

Belum usai dengan tayangan “POHON BERINGIN SARANG LEAK” ditayangkan secara LIVE yang membuat keresahan, masyarakat kembali dibuat gerah dengan tayangan "Mister Tukul Jalan-Jalan" yang ditayangkan di Stasiun Televisi Nasional yang sama pada Minggu (22/2) malam dengan judul "PESONA MAGIS PULAU DEWATA". Dalam acara tersebut, mereka mengambil lokasi di  Pura Taman Beji, Banjar Beng, Desa Tunjuk - Tabanan. "Mister Tukul Jalan-Jalan" juga menguak cerita Dadong Guliang yang ada di Desa Akah, Klungkung.

Tayangan tersebut ramai diperbincangkan di jejaring sosial, bahkan masyarakat mendesak untuk melaporkan tayangan tersebut ke Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) untuk segera mengambil tindakan terhadap tayangan yang telah membuat masyarakat Bali menjadi resah. Tidak hanya itu, perwakilan Masyarakat Bali juga telah mendatangi pihak Stasiun Televisi tersebut yang ada di Bali.

"Tiang (saya) merasa miris dengan tayangan seperti ini. Pada edisi sebelumnya, kalau tidak salah di daerah Sanggulan, Tabanan ada beberapa norma yang dilanggar, seperti pakaian, menunjuk pelinggih dengan tangan kiri. Tidak semua sorotan camera harus diterima begitu saja" ujar pemilik akun facebook Nampa Wayan dalam komentarnya disebuah postingan.

"Siapa ikut ke KPID Bali, pagi ini jam 9 ? Pakaian adat Puskor, ditunggu di Renon. Terkait tayangan Trans 7 yang meresahkan banyak warga Hindu di Bali." tulis pemilik akun IB Susena Panida Putra dalam postingannya di group Pusat Koordinasi Hindu Indonesia. (DN - AN)

1 comment:

  1. kacau...knp ya org2 pada sirik dgn kehidupan damai di bali dgn agama hindunya..pdhal kehidupan dibali itu yg paling damai di seluruh indonesia ini..mana ada ditmp lain di indo kehidupan dmai kayak di bali...
    btw, ada yg masih pake kartu nama dr kertas? ayo ganti dgn kartu nama online, taruh/embed kartu nama di blog/website dgn mudah, buat dan bertukar kartu nama di berkenalan.com: https://berkenalan.com

    ReplyDelete

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com