Warga Menyali Serahkan Lontar Untuk Gedong Kirtya - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/14/15

Warga Menyali Serahkan Lontar Untuk Gedong Kirtya

 Kadisbudpar Buleleng Gede Suyasa ketika mengamati lontar milik Cening Balik di Menyali

Buleleng, Dewata News.comSeorang warga Banjar Dinas Kawanan, Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Cening Balik menyerahkan beberapa cakep (bendel) lontar untuk disimpan di Gedong Kirtya, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Buleleng, Singaraja.

     Cening Balik percaya Gedong Kirtya sebagai satu-satunya museum lontar di dunia, akan aman menyimpan lontar miliknya dan diselamatkan, setelah diterjemahkan, karena dirinya juga tidak bisa membacanya.

      ”Saya ingin lontar ini aman dan bisa berguna” ujarnya saat menyerahkan lontar miliknya diterima Kepala Disbudpar Kabupaten Buleleng Gede Suyasa didampingi Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Gedong Kirtya, Putu Gede Wiriasa di rumah kediamannya, Banjar Dinas Kawanan, Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Rabu (14/01).

      Sedikitnya 20 cakep (bendel) lontar saat itu disiapkan untuk diserahkan Cening Balik

  . Cening Balik mengatakan bahwa lontar tersebut adalah milik saudaranya yang sudah meninggal. “Lontar ini adalah milik kakak saya, karena saya tidak bisa membaca dan tidak mengerti isi lontar ini, saya serahkan kepada Gedong Kirtya agar bisa diterjemahkan dan jika memang penting agar disimpan disana,” imbuhnya.

     Cening Balik menambahkan, bahwa ia ikhlas menyerahkan lontar tersebut ke pemerintah agar lontar terselematkan kalau memang isinya berguna.

     Gede Suyasa selaku pejabat anyar Kepala Disbudpar Kabupaten Buleleng menyatakan, rasa bangga terhadap kesadaran Cening Balik memberikan lontar tersebut ke pemerintah. ”Saya memberikan apresiasi terhadap Bapak Cening Balik karena beliau mau menyerahkan lontar tersebut untuk disimpan di Gedong Kirtya,” ujarnya.

     Mantan Kepasla Bappeda Kabupaten Buleleng ini menambahkan, jika memang isi dari lontar tersebut tentang Desa Menyali maka lontar tersebut akan dikembalikan ke Desa,dan jika lontar tersebut berisi tentang leluhur beliau, lontar tersebut akan dikembalikan kepada pemiliknya.

     ”Nanti kami meminta bantuan kepada petugas di Gedong Kirtya untuk membacanya dan akan mengembalikan lontar tersebut jika isinya penting untuk sang pemilik atau Desa Menyali,” kata  Gede Suyasa.

     Putu Gede Wiriasa selaku pejabat Kepala UPTD Gedong Kirtya mengatakan, untuk menterjemahkan 1 cakep lontar memerlukan waktu sekitar 4 bulan, karena perlu ketelitian dan kesabaran. (DN~HuM).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com