Buleleng, Dewata News.com – Siwaratri merupakan hari suci Penyadaran Dosa (bukan “peleburan”, apalagi “penebusan”) dengan melaksanakan pemujaan ke hadapan Sang Hyang Siwa sebagai manifestasi Tuhan. Hari Siwaratri pada hari Senen (19/01) mempunyai makna khusus karena diyakini pada hari tersebut Sang Hyang Siwa sedang beryoga.
Dari berbagai sumber yang dihimpun Dewata News, bahwa malam Siwa atau Siwaratri (Pemujaan terhadap Dewa Siwa ) ini datangnya setiap Purwanining Tilem, sementara yang dirayakan pada malam ini adalah Maha Siwaratri yang datangnya sekali dalam setahun yaitu setiap Purwanining Tilem ke Pitu (ke-7).
Dipilihnya Tilem ke-7 karena merupakan tilem tergelap dan terpanjang
diantara tilem-tilem lainnya. ”Kita memuja Siwa pada malam ini untuk mohon
sinar suci Hyang Siwa dalam melawan 7 musuh
(7 kegelapan) dalam diri manusia yang disebut Sapta Timira. Wiracarita Lubdaka oleh mahawakya Mpu
Tanakung penting dikupas maknanya untuk dapat dijadikan rujukan memerangi ke-7 musuh dalam diri manusia,
sehingga menjadi lebih baik pada kehidupan berikutnya.
Sehubungan
dengan itu umat Hindu diingatkan untuk melaksanakan kegiatan yang mengarah pada
usaha penyadaran melalui penyucian diri, mengarahkan pikiran ke hadapan Sang
Hyang Siwa, dalam usaha menimbulkan kesadaran diri terhadap segala pikiran,
perkataan dan perbuatan.
Kesadaran diri itu timbul dengan usaha: Monabrata (berdiam diri dan tidak berbicara), Upawasa (tidak makan dan tidak minum), dan Jagra (berjaga, tidak tidur).
Perayaan Maha Siwaratri berlangsung hingga pukul 06.00 Wita keesokan
harinya disambut antusias oleh Generasi Muda Hindu hingga persembahyangan
Siwaratri di Pura Jagatnatha, Singaraja tiada putus-putusnya dari awal sampai
akhir. Semoga kegairahan Generasi Muda Hindu ini dapat terus ditingkatkan
menjadi kegairahan untuk memaknai dari Brata Siwaratri. Astungkara. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com