Buleleng,
Dewata News.Com – Pemagaran
perairan yang dilakukan PT Prapat Agung Permai (PAP) di kawasan wisata Batu
Ampar, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng tidak hanya menutup akses
nelayan untuk mencari ikan di laut saja.
Namun, sebelum memasang pagar, perusahaan itu diduga terlebih dahulu
menebang mangrove.
Ketua Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Bali, Abdul Hari mengatakan,
sedikitnya dua hektare lahan mangrove diduga ditebang oleh perusahaan tersebut.
Bahkan, sebagian diantaranya telah berusia tua.
Hari pun menyayangkan tindakan penebangan itu. Mengingat pertumbuhan
pohon bakau sangat lambat. Sehingga tidak mudah mengembangkan tanaman itu.
"Sekitar dua bulan mereka memasang pagar, dan diduga menebang mangrove.
Mangrove itu kan perkembangannya lambat. Kami ini ingin Batu Ampar menjadi
tempat wisata yang alami," ujar Hari.
Sementara itu, pimpinan maupun staf dari PT PAP belum bersedia
memberikan keterangan. “Saya tidak tahu menahu soal pemagaran itu. Saya ini
hanya agen dari PT PAP yang bertugas mengawasi lahan itu," kata Tim PT
PAP, Didit Indra.(DN~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com