Jakarta, Dewata News.com - Simpang siur wacana rencana short cut jalur Bedugul-Buleleng membuat Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana tak berdiam diri. Kesempatan menghadiri pertemuan Bupati se-Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor tanggal 23 Januari 2015 lalu, dimanfaatkan maksimal untuk menjelaskan program prioritas percepatan pembangunan infrastruktur di Bali Utara berupa short cut jalur Bedugu-Buleleng.
Kesempatan bertatap muka dengan Presiden diperoleh Bupati Agus
Suradnyana justru usai pertemuan. Saat itu, Presiden Joko Widodo memanggil
Bupati Agus Suradnyana yang memang keduanya sudah saling mengenal saat Presiden
Jokowi masih menjabat Walikota Solo dan Agus Suradnyana sebagai anggota DPRD
Provinsi Bali.
Didampingi Wapres Jusuf Kalla, Kepala Staff Kepresidenan, Jend.(Purn).
Luhut Panjaitan, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto, Presiden Joko
Widodo merespon positif atas program yang disampaikan Bupati Agus Suradnyana,
yaitu Shortcut Bedugul-Buleleng. Bahkan, Bupati Suradnyana langsung
diperintahkan agar mengajukan proposal oleh Presiden dalam satu minggu kedepan.
Putu Agus Suradnyana |
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ketika dimintai konfirmasi membenarkan
kalau Presiden Joko Widodo telah merespon positif terkait rencana short cut
jalur Bedugul-Buleleng tersebut. Lebih jauh, Bupati Suradnyana mengatakan,
pemerintah pusat secara khusus memanggil para Bupati di Indoensia untuk
mempresentasikan program prioritas dalam mempercepat peningkatan kesejahtraan
masyarakat.
Mendapat peluang emas ini Bupati memilih Short cut. Menurutnya, Shortcut sangat diperlukan untuk mempercepat
akses dari Denpasar ke Buleleng via Bedugul maupun sebaliknya. Bupati
meyakinkan kalau proyek short cut dapat
terealisasi, dampak positif adalah berkembangnya perekonimian terutama dari
sektor jasa dan pariwisata di Buleleng. “Short
cut ini sangat penting dan saya sudah sampaikan bahwa dampak positif dari
pembangunan infrastruktur adalah meningkatkan perekonomian dan pendapatan per
kapita di daerah kita,” katanya.
Menurut Bupati, perkembangan lalulintas kendaraan melalui jalur
Denpasar-Buleleng belakangan ini semakin ramai. Hanya saja, menyusul
perkembangan lalulintas yang begitu pesat itu waktu tempuh yang diperlukan dari
selatan ke utara kini sampai 3,5 jam. Situasi ini jika dibiarkan, tidak menutup
kemungkinan waktu tempuh dari selatan ke utara Bali ini akan semakin bertambah
parah. Untuk itu, langkah satu-satunya solusi mengatasi persoalan ini dan
mempercepat perkembangan perekonomian di Buleleng adalah mewujudkan short cut.
Dengan upaya ini waktu tempuh menjadi diperpendek.
Diperkirakan perjalanan dari Denpasar ke Buleleng atau sebaliknya bisa
ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 70 menit. “Kita tidak usah neko-neko yang
jelas kita ingin waktu tempuhnya bisa lebih pendek. Upaya ini saya lakukan
secara terstruktur, sistimmatis dan terencana bisa kita laksanakan proyek ini,”
tegasnya.
Sementara itu, Kasubag Pemberitaan Humas Pemkab Buleleng, Cok Adithya
yang ikut mendampingi Bupati Suradnyana selama lawatannya di Bogor membenarkan
jika Presiden Jokowi berikan lampu hijau proyek shortcut Bedugul-Buleleng.
" Ya, ini saya sudah mencatat nomor handphone Seskab Bapak Andi Wijayanto.
Bapak Presiden, menugaskan Bapak Bupati untuk kordinasi lebih lanjut dengan
Seskab" ucapnya. (DN~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com