Bueleleng, Dewata News. Com - Pelayanan kesehatan di Kabupaten Buleleng kembali menjadi sorotan, sebelumnya ada pelayanan puskesmas sangsit yang tutup saat jam operasional karena ada upacara tiga bulanan salah satu pegawai, kini giliran Puskesmas Banjar 1 yang menjadi sorotan.
Pasalnya sebuah postingan di kirim oleh pemilik akun facebook Komang Koebil di group fb Buleleng Jengah memperlihatkan bagaimana pelayanan di puskesmas tersebut. Dia berbagi cerita mengenai pengalaman keluarganya yang di gigit anjing, kemudian diajak ke Puskesmas banjar 1 untuk dilakukan pemeriksaan. Namun setelah diperiksa, petugas tidak memberikan VAR (Vaksin Anti Rabies). Keesokan harinya datang kembali ke Puskesmas karena kondisi salah satu anggota keluarganya sudah menggigil, namun petugas Puskesmas kembali tidak memberikan Vaksin dengan alasan tantenya tidak perlu di vaksin dan justru diminta menunggu Anjing yang mengigitnya tersebut mati.
"Pengalaman bibik saya digigit anjing, sesaat setelah digigit anjing langsung periksa ke puskesmas banjar 1. Tapi sing baange vaksin anti rabies. Besoknya karena bibi kondisinya sudah menggigil, kembali datang ke puskesmas dan dijawab "sing perlu vaksin, antiang malu kuluk ane nyegut to mati". Sampai akhirnya meli pedidi vaksin anti rabies. Yang jadi pertanyaan : bagaimana prosedur mendapatkan vaksin ? apa harus menunggu anjing yg menggigit tsb mati ? amen kene gen, engalan mati be pasiene mare maan vaksin." tulis Komang Koebil.
Terkait postingan tersebut, banyak pengguna sosial media yang ikut berkomentar. Salah satunya akun fb bernama Nyoman Sri Wahyuni.
"Lok saya cuma di gigit kucing aja langsung di rujuk ke RSU, langsung dapat vaksin, gratis lagi ga harus nunggu si anjing mati" tulisnya.
Berbeda dengan Sri, pemilik akun fb Kadhex Bhagiastra berkomentar lain terkait dengan permasalahan yang diungkapkan oleh Komang Koebil.
"badah...harusne ejuk kuluke ane nyegut to, abe ke puskesmas banjar trus elebang di samping doktere, mare kancingin jelanan, bila perlu pacek aji paku jelananne, kalahin mulih ngalih dokter lenan" tulis komentar Kadhex Bhagiastra.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com