Kintamani,
Dewata News.com –
”Maaf, Pak, sekarang tiket masuk Kintamani per 1 Januari 2015 naik, menjadi
Rp35.000 per orang,” kata petugas tiket ketika sebuah angkutan wisata
menghampiri pos wisata Kintamani, beberapa waktu lalu.
”Berapa orang, Pak?” lanjutnya.
Sopir dari salah satu transport wisata Bali itu dengan tenang menjawab
”Saya ada 2 orang”. "Oh, Rp 65 ribu, Pak," jawab petugas tiket.
”Kok mahal sekali, Pak, hanya nonton Gunung
Batur? Begitulah pertanyaan sejumlah wisatawan.
Top of Form
Itulah sekelumit dialog antara petugas piket Pos Wisata Kintamani dengan
sopir angkutan wisata ketika membawa tamu yang punya rute menikmati panorama
Gunung Batur dari kawasan jalan Kintamani.
Mahalnya masuk kawasan wisata Kintamani dengan adanya kenaikan harga
tiket menjadi Rp35.000 per orang itu dikeluhkan sejumlah sopir angkutan wisata
melalui jejaring sosial.
Masalahnya? Seperti diungkapkan Metha Transport Bali,
adalah tiket mahal tidak dibarengi dengan infrastruktur yang bagus, karena
jalan kawasan wisata Kintamani benyah
latig (rusak parah).
Sementara Inyoman
Karsana mengatakan, selain tiket Rp35.000 yang belum
disosialisasikan, retribusi parkir mencapai Rp5.000.
Sorotan memalukan datang dari Gusti Ngurah Dibia, karena
pelaku pariwisata sering mengeluhkan obyek wisata Penelokan yang kumuh,
pedagang acung yg sangat mengganggu. ”Pedagang lapak juga mengganggu karena
hingga kini belum direlokasi. Lalu-lintas yang kacau, serta parkir yang
semrawut,” kata Gusti Ngurah Dibia. (DN~*).—
uang sdh begitu banyak siapa yg bertanggung jawab klo uang itu tdk dikorupsi? Adakah tempat lain melintas dijalan propinsi hrs bayar di indonesia selaian Kintamani. Kearah ubud nanti ada lagi yg nyetop.
ReplyDelete