Jembrana, Dewata News.Com – Terjaringnya
oknum pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintahan Kabupaten Jembrana yang
berselingkuh dengan pria idaman lain (PIL) di Desa Desa Pohsanten, Kecamatan
Mendoyo, Kabupaten Jembrana membuat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jembrana
geram.
Saat dikonfirmasi, Kepala BKD Jembrana, I Wayan Gorim mengaku akan
menyelidiki kasus perselingkuhan tersebut. Jika ditemukan indikasi kesalahan,
pihaknya akan menindak tegas oknum PNS tersebut.
"Kita lihat perkembangannya di kepolisian dulu. Selanjutnya, akan
diperiksa Inspektorat terlebih dahulu. Tapi yang pasti bapak Bupati akan
menindak tegas PNS yang sudah melakukan perselingkuhan," ujarnya.
Seperti diketahui, menjelang pergantian tahun baru 2015, Rabu (31/12)
malam, dua pasangan yang diduga selingkuh diamankan oleh jajaran Polsek
Mendoyo. Dua pasangan selingkuh itu, diketahui berinisial NPSI (23) dan IKGAW
(20) serta KTP (29) dan RZ (25). Mereka diamankan setelah adanya laporan dari
pasangan mereka masing-masing.
Dari informasi yang dihimpun, petugas mengamankan pasangan NPSI dan
IKGAW sekitar pukul 21.30 Wita, setelah mendapatkan laporan dari suami NPSI,
ARSP (26) yang mengatakan adanya tindakan perselingkuhan yang dilakukan oleh
istrinya.
Kanit Reskrim Polsek Mendoyo, AKP I Gusti Komang Muliadnyana, seizin
Kapolsek Mendoyo saat dikonfirmasi Tribun Bali mengatakan saat digerebek, kedua
pasangan selingkuh tersebut awalnya tidak mau membukakan pintu kamar.
Bahkan, kakak IKGAW yang dimintai tolong petugas untuk membujuk juga tak
digubris oleh mereka. Petugas yang sempat melihat NPSI masuk ke dalam lemari
akhirnya berhasil masuk dan menggerebek mereka.
“Sekitar 10 menit itu baru kita bisa masuk. Saat itu, dia (NPSI)
bersembunyi di dalam lemari. Saat disuruh keluar, dia pura-pura pingsan.
Setelah diinterogasi, mereka mengaku sempat berhubungan badan hingga dua kali
dan hal ini dibuktikan dengan hasil visum,” beber Muliadnyana.
NPSI, tambanya, saat ini masih berstatus memiliki suami. Namun, kepada
petugas dia mengaku sedang mengurus perceraiannya di Desa dan sudah pisah
ranjang dengan suaminya.
“Ya takut, makanya sembunyi di lemari. Pacarannya baru tiga bulan, saya
siap soalnya mau dinikahi,” ujar NPSI yang bekerja sebagai staf Tata Usaha di
salah satu Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Jembrana.(DN~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com