Wanita Paling Berharga - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/30/14

Wanita Paling Berharga

Wanita super ini begitu menginspirasi hidupku. Ku rasakan ketulusan dan cinta kasihnya. Bukan hanya sibuk mengurus rumah tangga tetapi juga pandai mencari nafkah.

Dewata News.Com -  Birunya langit dan hangatnya mentari di ufuk timur. Aku duduk di halaman rumah sambil menikmati segelas teh hangat dan roti bakar buatan ibu. Menikmati pekan liburan bersama keluarga sungguh menyenangkan. Ku rasakan kasih sayang ibu yang menemani hari santaiku di depan halaman.

   Ku tatap wajah ibu yang sudah berkeriput. Pantas saja, karena Ibu sudah menjalani kehidupannya setengah abad. Jasa yang kurasakan darinya begitu besar. Ibu selalu mengurus berbagai pekerjaan rumah setiap hari, dan menyiapkan segala keperluan yang anak-anaknya butuhkan.

    Di tengah kesibukannya mengurus rumah tangga, beliau juga mencari nafkah. Ya, sudah tujuh tahun yang lalu, ibu membuka warung makan. Pagi hari ibu sudah memajang beraneka lauk untuk sarapan. Rasa makanan yang dibuatnya sangat enak. Warung ibuku selalu ramai. Bahkan cuma beberapa jam saja sudah laku terjual semua.

     Ibu ku memang hebat. Beliau bisa mengurus urusan dapur dan pandai mencari uang. Ibu yang sekaligus dapat menjadi ayah. Ibu yang menjadi penyemangat hidupku. Kaulah  Ibu rumah tangga yang mandiri dan tak mengenal kata menyerah.

    Ku dengar cerita ibu sewaktu muda dulu. Beliau sudah mencari uang untuk membantu ekonomi keluarga sejak muda. Ibuku bukan berasal dari keluarga kaya. Sosoknya yang sederhana dan murah hati begitu melekat padanya. Kemandirian dan kesederhanaanya dapat menjadi teladan buatku agar selalu berusaha dan menerima pemberian dari sang Maha Kuasa.

   Pagi yang menyejukan oleh tiupan angin dan lantunan ayat suci dari ponselku menambah nikmatnya pagi itu. Tiba-tiba aku ingat dengan satu hal, kenangan aku dijemput ibu sepulang sekolah. Ibu yang selalu perhatian dan peduli kepadaku.

   Aku masih ingat jelas, kejadian ketika hujan deras sepulang sekolah. Aku terjebak di sekolah karena hujan yang tak  kunjung reda. Hari itu aku tak membawa payung. Aku memang selalu menaiki kendaraan umum jika pergi maupun pulang ke sekolah.

    Ketika hari sudah lewat senja, hujan turun semakin deras. Angkot yang kunaiki akan segera sampai rumahku. Ibu sudah menunggu di depan gang rumah, hendak menjemputku. Dibawakannya jaket dan sandal olehnya. Ibuku menunggu setia di depan warung tempat pemberhentian angkot yang kunaiki.

   Ku lihat wajah ibu yang teduh dan cemas menunggu ku. Kita berpelukan di bawah payung besar yang melindungi dari basahnya air hujan. Ibu bilang," Besok, jangan lupa bawa payung dan jaket, karena sudah musim hujan agar kamu tidak sakit, nak" Terucap dari bibir tipisnya.

    Kejadian itu, begitu membekas di memoriku. Tak akan aku lupakan seumur hidupku. Bagi ku ibu malaikatku. Tak ada orang lain yang setulus cinta kasihmu ibu. Aku sangat beruntung memilikimu. Walaupun terkadang ibu ceriwis kepadaku, karena takut aku kenapa-kenapa. Tapi itu aku jadikan nilai positif atas kepedulian ibu padaku. Terima kasih atas jasa dan pengorbananmu, ibu. (DN~*).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com