Buleleng, Dewata News.Com – Terkait ”Biang Kisruh Pilrek Undiksha Minta Maaf”, I Wayan Muderawan selaku Pembantu Rektor (PR) IV Undiksha mengatakan tidak benar dan tidak ada minta maaf kepada Rektor, terkait surat yang dikirim ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tanggal 10 Oktober 2014.
”Saya bukan inisiator surat terebut, dan
surat tersebut sebenarnya mempertanyakan keabsahan gelar Doktor PR II Nyoman
Jampel yang diperoleh melalui pendidikan program S3 kerjasama dengan
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) selama beliau menjabat PR II,” tegasnya kepada
Dewata News di Singaraja, Sabtu (06/12).
Anggota Senat Undiksha yang Dosen Jurusan
Pendidian Kimia FMIPA Undiksha ini mengaku, pada (Rapim) Undiksha tanggal 2
Desember 2014 menyampaikan tujuan dan alasan kenapa ikut menandatangani surat
yang ditujukan kepada Menteri, sebelum Pilrek 15 Oktober 2014. Pada saat itu ”saya
tidak ada meminta maaf.”
I Wayan Muderawan, kelahiran 9 Oktober 1960
ini juga mengaku, tidak pernah menyuruh orang untuk memberikan atau mengedarkan
surat yang ditandatanganinya dan ditujukan kepada Rektor Undiksha, tanggal 28
November 2014 itu, kepada wartawan.
Sementara itu, Rektor Undiksha Prof. Nyoman
Sudiana ketika dihubungi via ponsel kembali menegaskan, pada rapim Undiksha itu
mengemuka, diantara 14 orang yang menandatangani, ada yang mengaku tidak ikut
menandatangani pada nama yang dicantumkan, seperti Made Danu Budiarta.
Mengakhiri dari Rapim tersebut, kata
Raktor Nyoman Sudiana, dilakukan saling memaaafkan dengan jabat tangan, dan rapim
memutuskan tidak akan menggelar sapat senat. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com