Pelukis wayang di atas kaca di Desa Nagasepeha-Buleleng |
Buleleng, Dewata News.Com – Lukisan di atas kanvas sudah lumrah ditemukan dan mudah diperoleh, baik di museum, galeri dan atau artshop-artshop di daerah seni, seperti Ubud, Gianyar. Namun, yang namanya lukisan di atas kaca tidak semudah menemukan lukisan di atas kanvas.
Lukisan di atas kaca yang umumnya lukisan
wayang ini hanya bias ditemukan di kabupaten ujung utara pulau Bali. Bahkan,
lukisan wayang di atas kaca di bumi Panji Sakti, tepatnya di Desa Nagasepeha,
Buleleng mungkin satu-satunya di dunia, seperti halnya museum lontar di Gedong
Kirtya, Singaraja. Pengerjaan lukisan wayang di atas kaca yang unik, menjadi
daya tarik tersendiri.
Tehnik melukis wayang di atas kaca
pertama kali ditemukan oleh sang maestro Jro Ketut Negara (alm) yang lebih
dikenal dengan nama Jro Dalang Diah. Sejak ditemukan, sekitar taun 1930 hingga
sekarang, karya lukisan dari penerus Jro Dalang Diah mengalami pasang surut.
Selain permintaannya yang naik turun, saat ini para penerus sang maestro Ketut
Negara ini terbentur hambatan, mulai dari akses pasar, permodalan dan
peralatan. Hal ini menjadikan para pelukisnya hanya bisa berproduksi ketika
menerima pesanan dari tamu, atau pun pengelola artshop yang umumnya di Bali Selatan.
Salah seorang penerus lukisan wayang di
atas kaca, Ketut Suamba yang tinggal di Dusun Delod Margi, Desa Nagasepeha,
sebagai putra ketiga dari Jro Dalang Diah mengaku, sejak ditinggal ayahnya,
permintaan memang tetap saja berdatangan. Hanya saja, jumlahnya tidak menentu
karena tergantung dari kunjungan wisatawan asing ke Buleleng. Selain diakui,
ada juga permintaan datang dari pengelola artshop
di Bali Selatan dan sekitarnya.
”Dari dulu ada saja yang memesan tapi
tidak bisa dipastikan dan jumlahnya tidak banyak. Paling satu atau dua lukisan
saja yang laku,” kata Ketut Suamba.
Kendati sejumlah kendala yang menyelimuti
seni lukis wayang di atas kaca khas Desa Nagasepeha ini, bagi Suamba dan
anak-anaknya tidak putus asa. Dengan kemampuan modal seadanya, disamping
memanfaatkan dana pinjaman di LPD, dirinya tetap melukis sambil menularkan seni
lukis yang langka itu kepada cucu dan kerabat dekatnya. Ini dilakukan
semata-mata untuk melestarikan jangan sampai seni lukis yang ditemukan ayahnya,
Jro Dalang Diah ini tidak ditinggalkan oleh generasi penerusnya.
”Meski tidak ada yang memesan, saya tetap
melukis sambil mengajar cucu dan juga kerabat, sehingga saat ini sudah banyak
cucu saya yang pintar melukis. Kami berharap mereka tetap berkarya dan
berkarya, hingga tangan tidak bisa lagi mampu digerakkan,” tuturnya. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com