Korban keracunan nasi bungkus HUT ke-59 RSUD Buleleng
Buleleng, Dewata News.Com – Ratusan korban
keracunan makanan nasi bungkus sempat menjalani perawatan di UGD RSUD Buleleng,
Singaraja setelah puncak kemeriahan memperingati HUT ke-59. Jumat (05/12) .
Dari
ratusan yang sempat mendapat pertolongan medis di RSUD Buleleng, juga
diantaranya 35 orang karyawan rumah sakit milik pemerintah di kabupaten ujung
Utara pulau Bali itu yang sempat menyantap nasi bungkus mengalami mual-mual.
Diduga
penyebab keracunan yang menimpa karyawan rumah sakit di kabupaten Buleleng
adalah nasi bungkus seperti dijelaskan, Wadir pelayanan RSUD Buleleng, dr.
Nyoman Gunawan.
“Untuk keperluan ulang tahun, rumah sakit memesan
965 nasi bungkus dalam beberapa tahap pada sebuah rumah makan di jalan Ahmad
Yani Singaraja,” papar Gunawan.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pihak
rumah sakit juga mengambil sampel nasi bungkus untuk memastikan penyebab
keracunan itu.
Menurut keterangan yang diperoleh di ruang
UGD RSUD Buleleng, Singaraja, korban keracunan mulai berdatangan sejak pukul
16.00 Wita, dan terus bertambah hingga puncaknya, pada pukul 17.30 sampai pukul
18.30 Wita. Korban yang diduga keracunan makanan terus berdatangan, sehingga
UGD RSUD milik Pemerintahitu tidak mampu
menampung pasien yang datang.
Sejumlah
pasien terpaksa diobservasi di lorong rumah sakit, dan beberapa pasien yang
membutuhkan rawan inap, diarahkan masuk ke kamar perawatan. Beberapa pasien
yang sudah membaik, disarankan untuk rawat jalan.
Wadir Pelayanan RSUD Buleleng Nyoman Gunawan, untuk keperluan ulang
tahun, pihak panitia HUT RSUD memesan 965 nasi bungkus dalam beberapa tahap
pada sebuah Warung Jok Wi yang
ada di Jalan Ahmad Yani.
”Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pihak rumah sakit juga mengambil sampel
nasi bungkus untuk memastikan penyebab keracunan itu,” kata Gunawan.. (DN~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com