Dirut PDAM Buleleng Made Lestariana didampingi Direktur Tehnik Nyoman Suwirta
dan Kabag Pelayanan Putu Budiarta sosialisasikan Pebup No.45 Tahun 2014
tentang Penyesuaian tarif air minum
|
Buleleng, Dewata News.Com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai satu-satunya badan usaha milik daerah Kabupaten Buleleng untuk pertamakali di Indonesia yang ”memproklamirkan” air siap minum dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI tahun 1999.
Dengan pertimbangan adanya kenaikan biaya operasional dan pemeliharaan
akibat kenaikan tarif listrik, kenaikan harga barang-barang material serta
kenaikan ongkos-ongkos kerja, PDAM Kabupaten Buleleng, mulai 1 Desember 2014 menerapkan
tarif ”anyar” setelah penyesuaian tarif
air minum mendapat rekomendasi DPRD Kabupaten Buleleng melalui Keputusan Pimpinan Dewan Nomor 7
Tahun 2014, tanggal 20 November, yang selanjutnya dituangkan dalam Peraturan
Bupati (Perbup) BulelengNomor 45 Tahun 2014, tanggal 28 November 2014.
”Tarif air yang berlaku saat ini
masih dibawah harga pokok air, sehingga belum memenuhi prinsip pemulihan biaya
(full cost recovery),” kata Direktur Utama PDAM Kabupaten Buleleng Made
Lestariana ketika melakukan sosialisasi tentang penyesuaian tarif air minum
kepada masyarakat pelanggan melalui awak media di Singaraja, Selasa (02/11)
siang.
Didampingi Direktur Tehnik NyomanSuwitra dan Kabag Pelayanan Putu
Budiarta, Dirut PDAM Buleleng Made Lestariana menekankan, penyesuaian tarif air
minum semata-mata untuk menjaga serta meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas
pelayanan. Terlebih PDAM Kabupaten Buleleng memperoleh Perpamsi Award dalam hal
kinerja, sehingga penyesuaian tarif air minum demi terjaminnya eksistensi
perusahaan.
”Sejatinya, bahwa dari kapasitas produksi PDAM saat ini sebesar 619
liter per detik yang berasal dari 13 mata air dan 33 sumur dalam, 79,64%
menggunakan sistem perpompaan dengan listrik PLN, sedangkan sisanya 20,36%
menggunakan sistem gravitasi. Karena itu, anggapan bahwa PDAM Buleleng
mendistribusikan air dengan sistem gravitasi saja tidaklah benar,” ungkap
Lestariana.
Dengan menggunakan sistem perpompaan dengan listrik PLN, kata Lestariana,
sehingga PDAM Buleleng dari tahun ketahun terus meningkat mengiringi kenaikan
tarif listrik. Sebagai contoh diungkapkan, selama tahun 2013 rekening listrik
yang dibayar setiap bulan Rp629 juta, yang tahun sebelumnya setiap bulan Rp502
juta dan tahun 2014 setiap bulannya, seperti bulan November 2014 sebesar
Rp765.252.991.
Karena itu, PDAM Buleleng mjulai tanggal 1 Desember 2014 akan
menyesuaikan biaya abonemen dan tarif air minum sesuai klasifikasi pelanggan
dan tingkat pemakaian air.
Made Lestariana mengakui, dengan keterbatasan dana perusahaan dalam rangka investasi
pengembangan kapasitas produksi serta perluasan jaringan pipa guna penngkatan
cakupan pelayanan, sehingga berusaha memanfaatkan pinjaman kucuran dana pihak
ketiga.
”Dengan dana pinjaman pihak ketiga, PDAM Buleleng akan mengoptimalkan sistem
perpompaan untuk sumber air Mumbul yang saat ini hampir 50 liter per detik
terbuang. Selain itu, memberdayakan sumber-sumber mata air yang ada, sehingga
ke depan masyarakat di Kabupaten Buleleng tidak kekurangan air minum,” kata
Dirut PDAM Buleleng Made Lestariana.
Sebab, lanjut Lestariana, PDAM Buleleng punya komitmen untuk senantiasa
menjaga dan meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas pelayanan, dengan
meningkatkan cakupan pelayanan khususnya bagi masyarakat yang belum terlayani
air PDAM, serta menangani setiap keluhan dan gangguan pelayanan secara cepat
dan tepat.
Sosialisasi penyesuaian tarif air minum diakhiri dengan ramah tamah di
Gedung Serba Guna PDAM Buleleng dipandu Bagian Humas Rudi Hartono. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com