Buleleng, Dewata News.Com – Sebagai kota kecil yang tengah berkembang, Seririt ternyata menyimpan aneka problem yang belum terpecahkan, tidak saja soal pengembangan dan penataan, namun soal banjir dan sampah diprediksi bakal menjadi problem besar ke depan.
Apalagi jika rencana jalan tol Soka-Seririt
terealisasi, maka masalah itu akan semakin besar. Jika tidak diantisiasi sejak
dini kota Seririt sebagai penyangga tiga kabupaten yakni Buleleng, Tabanan
dan Jembrana ini diperkirakan akan bertambah semrawut akibat tidak ditopang
perencanaan matang.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten
Buleleng Nyoman Sugawa Korry ketika dihubungi mengatakan, penanganan problem
kota Seririt dan sekitarnya harus menggunakan skala prioritas. Yang pertama, menurutnya yakni penanganan soal banjir, penataan
lapangan Seririt dan menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Saat ini saja, menurut sejumlah tokoh
masyarakat, segudang problem Kota Seririt dan sekitarnya sudah terhitung tahun
tak terpecahkan. Diantaranya soal sampah dan banjir yang kerap terjadi saat
musim hujan.
”Diujung selatan kota Seririt berbatasan
langsung dengan Desa Bubunan sudah hampir lima tahun lahan produktif direndam
banjir. Sering dilaporkan namun hingga kini tidak ada penanganan. Begitu juga drainase
menuju Tukad Saba di tutup oleh pengelola pusat perbelanjaan di Kota Seririt sehingga
aliran air tersumbat dan menggenangi areal satu hektar lebih ,” ungkap Kepala
Desa Bubunan I Putu Dana.
Hal yang sama juga menimpa perumahan
warga di Kota Seririt. ”Saluran air menyempit akibat pembangunan perumahan yang
memakan sempadan sungai. Akibatnya banjir dan sampah menjadi persoalan pelik
setiap kali musim penghujan,” ucap Kelian Adat Desa Pakraman Seririt.
Tidak hanya itu, soal lapangan Seririt
pun mengemuka karena sering direndam banjir dan tidak bisa dipakai kegiatan
oleh siswa maupun masyarakat ketika musim hujan seperti sekarang ini. ”Kami
minta perhatian pemerintah soal ini karena lapangan itu menjadi satu-satunya
tempat aktifitas olah raga warga,” ungkap tokoh lainnya.
Atas kondisi itu, Wakil Ketua DPRD Bali
Nyoman Sugawa Korry mengungkapkan, soal banjir di Seririt sudah berlangsung
lama, sehingga pihaknya sudah berkoordinsai dengan instansi terkait. Nanti
prosesnya patut dikawal dan mengenai RDTR, sering menjadi persoalan yang
terlupakan. Padahal kenyataan, sering terjadi pembangunan sangat cepat namun
tidak diimbangi perencanaan dan penataannya.
Seririt ini, menurut Ketua DPD Partai
Golkar Buleleng ini, kota potensial di wilayah Buleleng bagian barat, karena
menunjang tiga kabupaten. Apalagi jika jalan tol Soka–Seririt terwujud maka
perkembangannya akan sangat luar biasa.
Dalam konteks RDTR, tkoh gaek Partai Golkar
asal Desa Banyuatis, Buleleng ini, tidak hanya Seririt, Kecamatan Kubutambahan
juga dibuatkan hal yang sama, karena di Kubutambahan bakal ada bandara. ”Nah, dua
kecamatan ini, baik Seririt dan Kubutmabahan prioritas harus dibuatkan RDTR
untuk mengantisipasi perkembangan dimasa depan,” tandasnya. (DN~TiR.—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com