Illustrasi: PLN akhirnya menyerah ~ Listrik SUTET seperti ini tidak melintasi pemukiman warga.
|
Buleleng, Dewata News.Com – Terkait Saluran Udara Tegangan Ekesta Tinggi (SUTET) yang direncanakan PLN pemasangannya melintasi kawasan Barokah, Celukan Bawang dari PLTU tetap mendapat perlawanan penolakan warga kendati ada upaya pemberian ganti rugi.
salah satu wujud penolakan warga terhadap SUTET |
Menyikapi permasalahan serius ditengah masyarakat itu, Selasa (16/12) Bupati Putu Agus
Suradnyana didampingi Wabup Nyoman Sutjidra, Ketua DPRD Gede Supriatna dan Forum
Komunikasi Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) serta sejumlah Pimpinan SKPD di
Pemkab Buleleng mendatangi kantor PLTU
Celukan Bawang untuk mengadakan rapat dengan PT GEB, PT CHEC dan PLN.
Pasalnya, pihak PLN nantinya akan mendistribusikan listrik yang
dihasilkan oleh PLTU Celukan Bawang ke seluruh Bali.
Dari peretemuan tersebut, terungkap pemasangan SUTET melintasi rumah
warga, ternyata menyimpang dari rencana awal dan tidak sesuai dengan
sosialisainya dengan warga. Oleh sebab itu, Bupati tidak bisa memaksa warga
agar menerima rencana itu.
Bupati pun meminta agar pemasangan tower dan kabelnya diatur supaya
tidak melintasi pemukiman, sekolah dan tempat ibadah setempat. ”Bisa ribut
kalau dipaksakan,” ucapnya.
Suasana peninjauan lapangan di kawasan PLTU Celukan Bawang |
Dari pertemuan yang berjalan alot itu, akhirnya pihak PLN sepakat
menggeser SUTET itu tidak melintasi
pemukiman warga.
Selain itu, Bupati Putu Agus Suradnyana mengisyaratkan, sebelum PLTU beroperasi agar ada laporan tertulis ke Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng menyangkut parameter lingkungan yang akan dijadikan acuan seberapa jauh terjadi perubahan setelah beroperasinya PLTU sampai satu tahun beroperasi pertama.
Bupati
Ancam Tutup PLTU
”Sebelum beroperasi agar PT GEB dan CHEC mengadakan presentasi pada kami
agar mempunyai parameter dasar yang bisa dipegang. Misalnya, kualitas
batubaranya, dan berapa suhu air yang dikeularkan dari turbin,berapa standar
baku mutu air dan udara,” pinta Bupati.
Selaku bupati, Pemkab Buleleng mendukung keberadaan PLTU untuk pemenuhan listrik di Bali, namun kalau lingkungan di Kabupaten Buleleng rusak tidak sesuai amdal, maka Pemkab Buleleng akan bersurat ke Pusat untuk menutup PLTU.
Suasana rapat di kantor PLTU Celukan Bawang |
Bupati juga menegaskan, di sebelah barat PLTU terdapat kawasan wisata
yang indah kehidupan bawah lautnya, serta bentangan pantai Celukan Bawang
terdapat nelayan yang bergantung hidupnya pada laut, Karenanya diminta jangan
sampai PLTU merusak lingkungan.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan VII, Roberton Manurung mengatakan, dengan kesepakatan menggeser rencana kabel SUTET itu, pihaknya mengatakan akan membuat satu tower lagi untuk menghindari pemukiman warga. ”Ini tidak perlu kajian, hanya masalah teknis, “ ungkapnya.
Penggeseran itu mendapat respon baik dari perwakilan warga, Sadli, mengaku lega karena hal itu yang dituntut warga agar kabel SUTET digeser ke arah barat dari pemukiman. (DN~TiR).—
Foto-foto: Dinas Kominfo Buleleng
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com