Surabaya, Dewata News.Com – Jelang pergantian tahun, masyarakat Indonesia dikagetkan dengan hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Perkembangan terakhir, Tim SAR telah berhasil menemukan sejumlah jasad penumpang dan serpihan pesawat dengan rute Surabaya-Singapura itu di perairan laut Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.
Sebagai bentuk solidaritas, warga Surabaya diminta tidak merayakan pergantian tahun 2014 ke 2015 secara berlebihan. Sebab, sebagian besar penumpang pesawat itu adalah warga Surabaya.
"Boleh merayakan pergantian tahun. Tapi jangan terlalu berlebihan. Saudara-saudara kita masih banyak yang belum ditemukan, masa kita malah bersuka cita," kata Ketua DPRD Surabaya Armuji di Surabaya, seperti dilansir Antara, Selasa (30/12).
Sebagai bentuk solidaritas, pimpinan DPRD Surabaya berencana menggelar doa bersama. Agenda tersebut juga mengundang tokoh pemuka lintas agama.
"Bagaimanapun mereka (penumpang) adalah saudara kita juga," ujarnya.
Nantinya, lanjut dia, doa bersama ini akan digelar di halaman Gedung DPRD Surabaya. Hal sama juga diungkapkan Sekretaris DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surabaya dan sekaligus anggota DPRD Surabaya Achmad Zakaria. Ia mengatakan PKS imbau Pemkot Surabaya tidak merayakan perayaan malam tahun baru secara berlebihan.
"Ini untuk keprihatinan atas musibah demi musibah di tanah air, termasuk banjir, longsor, kebakaran dan terakhir pesawat AirAsia yang baru saja dikabarkan ditemukan di perairan Pangkalan Bun Kalimantan Tengah," katanya.
Sebelumnya, berdasarkan data Posko Pemerintah Kota Surabaya di Crisis Center Bandara T2 Internasional Juanda, Surabaya, sebanyak 77 warga Surabaya diketahui berada didalam pesawat tujuan Surabaya-Singapura.
Data tersebut kian bertambah, menjadi 81 Penumpang yang telah masuk dalam verifikasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com