Kepala Distanak Buleleng Swatantra (tengah) saat dengar pendapat
dengan Komisi II DPRD Buleleng
Buleleng,
Dewata News.Com – Beberapa program
kegiatan yang di rencanakan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten
Buleleng pada tahun 2015 mendatang, salah satunya ingin membangun Balai Benih
Bibit Tanaman dan Ternak yang rencananya akan berlokasi di wilayah Kecamatan
Gerokgak.
Kepala Distanak Buleleng, Nyoman Swatantra ketika rapat dengar pendapat
dengan Komisi II DPRD Kabupaten Buleleng pada hari Jumat (28/11)
mengatakan, perencanaan pembangunan
Balai Benih Tanaman dan Ternak tersebut merupakan upaya untuk membantu para
petani dan peternak yang ada di Kabupaten Buleleng guna mendapatkan bibit atau
benih tanaman dan ternak unggul yang sesuai dengan daerah geografis yang ada di
kabupaten ujung utara Bali ini.
Ketua Komisi II DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa menyatakan, kegiatan
yang dilakukan itu dimaksudkan dalam upaya peningkatan dan membantu masyarakat
para petani dan peternak yang ada di Buleleng, guna peningkatan hasil pertanian
dan peternakan yang memiliki kualitas guna bersaing dengan daerah lain.
Terkait hal itu Ketua Komisi II bersama Distanak memandang perlu
mengetahui tentang pengelolaan anggaran yang ada, dalam merencanakan kegiatan
kerjanya di tahun 2015 mendatang. Disamping itu pula Komisi II ingin mengetahui
terobosan dan kiat Distanak dalam mencapai target yang diharapkan meningkat
dalam hal pertanian dan peternakan dari tahun-tahun sebelumnya.
Distanak Buleleng pada tahun 2015 juga menargetkan adanya peningkatan
produksi buah dan ternak. Dengan adanya pemilihan benih tanaman dan ternak yang
dikembangkan diharapkan bisa membantu petani dan peternak untuk mengelola lebih
maksimal lagi melalui penyuluhan dan penelitian yang ada di balai benih
dimaksud.
Namun beberapa kendala yang
pernah dialami juga diantaranya disampaikan oleh Kadistanak, seperti faktor iklim,
wabah atau masalah harga yang terkadang membuat para petani dan peternak juga
merugi. Terkait masalah penanganan penyakit yang ditularkan oleh hewan, seperti
rabies juga sering mendapat kendala penanganan dilapangan.
Bahkan, Kepala Distanak Swatantra memaparkan, banyaknya peralihan fungsi lahan pertanian
juga merupakan sebuah permasalahan bersama, kaitannya terhadap ketahanan pangan
dan palawija di Buleleng. "Sebanyak 118 hektar lahan pertanian telah
menjadi alih fungsi lahan oleh pemilik lahan dari tahun 2013-2014,"
imbuhnya. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com