Pimpinan Stikes Majapahit Punya Target ke Thailand - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/20/14

Pimpinan Stikes Majapahit Punya Target ke Thailand

 Pertemuan dengan Boromarajonani College staf of Nonthaburi Thailand.

Buleleng, Dewata News.Com – STIKES Majapahit Singaraja Kampus Bungkulan dibawah Pimpinan I Made Sundayana, saat ini menatap penuh perhitungan secara intelektual tentang status Bali sebagai destinasi Pariwisata dunia, jumlah lulusan kesehatan yang akan mencapai titik jenuh, serta dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Menyikapi hal tersebut, STIKES Majapahit Singaraja Kampus Bungkulan menjalin kerjasama dengan Kampus Boromarajonani College of Nursing Changwat Nonthaburi (BCNNON) di Thailand, khususnya dalam bidang kesehatan.

  Terkait perjalanannya ke Thailand, Ketua STIKES Majapahit Singaraja Kampus Bungkulan I Made Sundayana, Kamis (20/11) mengatakan, pihaknya ke negara gajah putih menggali ilmu keterampilan tambahan selama di Kampus BCNNON, Thailand, khususnya dalam bidang kesehatan.


 ”Dengan kerjasama yang dijalin dengan kampus BCNNON, STIKES Majapahit Singaraja Kampus Bungkulan harus bisa membaca peluang dengan melakukan aktivitas, yakni memberikan keterampilan tambahan bagi lulusan yang dihasilkan,” kata Sundayana.

  Secara khusus mantan Anggota TNI-AD ini kepada Dewata News.com mengatakan, keterampilan tambahan sebagai bekal bagi lulusan Stikes Majapahit Singaraja Kampus Bungkulan ini, di antaranya tentang thai massage. 
 Pelatihan Thai Massage sebagai praktek Pengetahuan budaya luar 
dibawah bimbingan Chotika Archevapanich.

    Target lain ke Thailand, menurut Sundayana, menjalin kerja sama penelitian yang menyasar peningkatan kerjasama luar negeri dan publikasi Internasional para dosen STIKES Majapahit Singaraja. Dengan demikian, dapat memberikan sertifikat internasional bagi lulusan STIKES Majapahit Singaraja.

     Ia juga menambahkan, selama di Bangkok, telah dijalin kerjasama untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam pendidikan tenaga pengajar dengan kemampuan standar Internasional, serta menambah pengetahuan dalam melihat penanganan pasien dengan standar Rumah Sakit di Thailand.

    ”Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk pertukaran dosen dan pelajar dari STIKES Majapahit Singaraja kampus Bungkulan ke  BCNNON selama 1 minggu serta dilakukannya kegiatan pelatihan bagi dosen dan staf untuk dapat menguasai keterampilan Thai massage yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan pelatihan yang sama di Indonesia,” ungkapnya.

 Praktek Thai massage tanpa didampingi untuk meraih sertifikat

    Secara umum, kata dia, kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia serta kompetensi tambahan lulusan untuk bisa bersaing dengan memberikan layanan baru yang ada kaitannya dengan kebutuhan masyarakat luas yaitu Thai massage.

    ”Kita patut mencontoh Thailand, khususnya dalam pengembangan pelayanan kesehatan. Pemerintah negara gajah putih ini sangat memperhatikan pelayanan bagi masyarakatnya. Diluar perkembangan alat kesehatan yang modern, pemerintah Thailand tidak meninggalkan pengobatan tradisionalnya. Bahkan mereka justru mendorong para tenaga kesehatan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara modern maupun tradisional. Pengetahuan inilah yang saat ini sedang dipelajari oleh mahasiswa STIKES Majapahit Singaraja pada kampus BCNNON,” imbuhnya dengan nada mantap.

    Selama 1 minggu di kampus BCNNON, mereka tidak hanya mempelajari dan melihat teknik perawatan secara modern, tetapi juga mempraktekkan cara-cara pengobatan secara tradisional. ”Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat mencontoh cara-cara yang dilakukan oleh pemerintah Thailand serta menciptakan inovasi-inovasi bidang kesehatan di negara kita sendiri.” Imbuhnya.
.
    Oleh karena itu, Sundayana selaku Ketua STIKES Majapahit Singaraja optimis bahwa kampus STIKES Majapahit Singaraja kedepannya mampu untuk mencetak lulusan yang dapat membuka lapangan kerja sendiri (job maker), salah satunya melalui keterampilan Thai Massage. (DN~TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com