Pertemuan dengan Boromarajonani College staf of Nonthaburi Thailand. |
Buleleng, Dewata News.Com – STIKES Majapahit Singaraja Kampus Bungkulan dibawah Pimpinan I Made Sundayana, saat ini menatap penuh perhitungan secara intelektual tentang status Bali sebagai destinasi Pariwisata dunia, jumlah lulusan kesehatan yang akan mencapai titik jenuh, serta dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Menyikapi hal tersebut, STIKES Majapahit Singaraja Kampus Bungkulan menjalin kerjasama dengan Kampus Boromarajonani College of Nursing Changwat Nonthaburi (BCNNON) di Thailand, khususnya dalam bidang kesehatan.
Terkait perjalanannya ke Thailand, Ketua STIKES
Majapahit Singaraja Kampus Bungkulan I Made Sundayana, Kamis
(20/11) mengatakan, pihaknya ke negara gajah putih menggali ilmu keterampilan tambahan selama di
Kampus BCNNON, Thailand, khususnya dalam bidang kesehatan.
”Dengan kerjasama yang dijalin dengan kampus BCNNON, STIKES
Majapahit Singaraja Kampus Bungkulan harus bisa membaca peluang dengan
melakukan aktivitas, yakni memberikan keterampilan tambahan bagi lulusan yang
dihasilkan,” kata Sundayana.
Secara khusus
mantan Anggota TNI-AD ini kepada Dewata News.com mengatakan, keterampilan tambahan sebagai bekal bagi
lulusan Stikes Majapahit Singaraja Kampus Bungkulan ini, di antaranya tentang thai
massage.
Pelatihan Thai Massage sebagai praktek Pengetahuan budaya luar
dibawah bimbingan Chotika Archevapanich.
|
Target lain ke
Thailand, menurut Sundayana, menjalin kerja sama penelitian yang menyasar
peningkatan kerjasama luar negeri dan publikasi Internasional para dosen STIKES
Majapahit Singaraja. Dengan demikian, dapat memberikan sertifikat internasional
bagi lulusan STIKES Majapahit Singaraja.
Ia juga
menambahkan, selama di Bangkok, telah dijalin kerjasama untuk meningkatkan
sumber daya manusia dalam pendidikan tenaga pengajar dengan kemampuan standar
Internasional, serta menambah pengetahuan dalam melihat penanganan pasien dengan
standar Rumah Sakit di Thailand.
”Kerjasama ini
dilakukan dalam bentuk pertukaran dosen dan pelajar dari STIKES Majapahit
Singaraja kampus Bungkulan ke BCNNON
selama 1 minggu serta dilakukannya kegiatan pelatihan bagi dosen dan staf untuk
dapat menguasai keterampilan Thai massage yang nantinya dapat digunakan sebagai
dasar dalam memberikan pelatihan yang sama di Indonesia,” ungkapnya.
Praktek Thai massage tanpa didampingi untuk meraih sertifikat |
Secara umum,
kata dia, kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia serta
kompetensi tambahan lulusan untuk bisa bersaing dengan memberikan layanan baru
yang ada kaitannya dengan kebutuhan masyarakat luas yaitu Thai massage.
”Kita patut
mencontoh Thailand, khususnya dalam pengembangan pelayanan kesehatan.
Pemerintah negara gajah putih ini sangat memperhatikan pelayanan bagi
masyarakatnya. Diluar perkembangan alat kesehatan yang modern, pemerintah
Thailand tidak meninggalkan pengobatan tradisionalnya. Bahkan mereka justru
mendorong para tenaga kesehatan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan
secara modern maupun tradisional. Pengetahuan inilah yang saat ini sedang
dipelajari oleh mahasiswa STIKES Majapahit Singaraja pada kampus BCNNON,”
imbuhnya dengan nada mantap.
Selama 1 minggu di
kampus BCNNON, mereka tidak hanya mempelajari dan melihat teknik perawatan
secara modern, tetapi juga mempraktekkan cara-cara pengobatan secara
tradisional. ”Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat mencontoh cara-cara
yang dilakukan oleh pemerintah Thailand serta menciptakan inovasi-inovasi
bidang kesehatan di negara kita sendiri.” Imbuhnya.
.
Oleh karena itu,
Sundayana selaku Ketua STIKES Majapahit Singaraja optimis bahwa kampus STIKES
Majapahit Singaraja kedepannya mampu untuk mencetak lulusan yang dapat membuka
lapangan kerja sendiri (job maker),
salah satunya melalui keterampilan Thai Massage. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com