Mobil Water Canon Polres Buleleng masih siaga di depan Polsek Seririt |
Buleleng, Dewata News.Com – Setelah cukup lama situasi kondusif, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, kembali bergolak. Hal ini dipicu oleh dua warga di desa tersebut, yakni warga Dusun Jero Agung dan Dusun Banjar Dinas Tengah, Minggu (23/11) terlibat bentrok yang berawal saling pandang dan berujung pada pertikaian yang melibatkan massa dalam juah banyak.
Jajaran Polsek Seririt dan juga Koramil
Seririt yang datang ke TKP sempat mengeluarkan tembakan peringatan untuk
membubarkan perang batu. Bahkan, Kapolsek Seririt Kompol Ida Bagus Dedy
Januartha tangan kanannya terluka akibat terkena lemparan benda keras.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, bentrok
phisik kedua dusun bertetangga berawal dari pertikaian antara Kadek Agung
Ardiana (24) warga Banjar Dinas Tengah dengan Gusti Agung PA (23) warga
Banjar Dinas Jero Agung.
Polisi dan TNI ditengah pertikaian antar pemuda di Lokapaksa
(Danramil Seririt membelakangi lensa)
|
Keduanya bertemu dilokasi pemandian yang
terletak di Dusun Sakti, Desa Lokapaksa. Pada saat itu sempat terjadi adu mulut,
namun di lerai oleh warga sekitar, sehingga perkelahian tidak berlanjut.
Kepala Desa Lokapaksa I Gusti Made Kusuma
Yasa setelah mendapat laporan adanya pertikaian warganya itu langsung mengambil
inisiatif untuk mendamaikan. ”Keduanya sempat saya damaikan dan mereka
bersepakat untuk damai. Itu terjadi sekitar pukul 09.00 wita,” ucap Kades Gusti
Kusuma Yasa.
Namun, tanpa diketahui awal pemicu setelah
kesepakatan damai itu dan siapa yang memulai,
sekitar pukul 11.00 wita, terjadi bentrokan warga yang melibatkan dua banjar
dinas dalam satu desa yang sebelumya bertikai.
Warga terlihat membekali diri dengan
senjata balok kayu, batu dan senjata tajam. Terjadi saling lempar dengan
menggunakan batu dijalan raya desa tersebut. Polisi yang datang untuk
melerai pun tidak di gubris dan mereka tetap saling serang dengan menggunakan
batu. Kapolsek Seririt Kompol IB Dede Januartha yang berada ditengah-tengah
pertikaian saling lempar itu, sempat terkena lemparan batu mengenai tangan
kanan, sehingga terluka. Akhirnya, terpaksa dikeluarkan tembakan peringatan
untuk menghentikan bentrok tersebut.
”Kami sempat berikan tembakan peringatan
tiga kali karena himbauan tidak di gubris,” jelas Kapolres Buleleng AKBP Kurniadi
saat di konfirmasi.
Usai tembakan peringatan hujan batu mereda.
Setelah itu, bantuan dari Pasukan Dalmas Polres Buleleng juga tiba di lokasi
bentrok.
Menurutnya, usai bentrok, Kadek Agung
Ardiana dan Gusti Agung PA sempat diamankan di Polsek Seririt. Namun, atas
upaya pihak Muspika maupun Forkomdeslu Kecamatan Seririt, dilakukan perdamaian
antar ke dua belah pihak ditandai dengan telah membuat surat pernyataan damai.
Kondisi kedua dusun saat ini telah
berangsur-angsur mulai kondusif, namun personil Pasukan Dalmas masih tetap di
siagakan, dengan dikirimnya regu pengganti dari Polres Buleleng, sekitar pukul
19.00 Wita. Bahkan, mobil Water Canon Polres Buleleng hingga malam hari masih siaga
di depan Polsek Seririt. ”Personil masih tetap kami siagakan untuk menjaga
situasi agar benar-benar kondusif,” tandasnya. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com