Kundangan Tiga Bulanan, Puskesmas Sawan 1 Tutup Lebih Awal - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/3/14

Kundangan Tiga Bulanan, Puskesmas Sawan 1 Tutup Lebih Awal

Kondisi Puskesmas Sawan 1

Buleleng, Dewata News.Com - Akibat ada upacara tiga bulanan anak dari salah satu staff, operasional Puskesmas Sawan 1, Senin, (03/11) ditutup lebih awal. Hal ini jelas sangat mengganggu dan membuat kecewa masyarakat yang hendak datang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

      Dari tulisan pengumuman yang terpasang diketahui, bahwa Puskesmas Sawan 1 ditutup Hari/Tgl. Senen, 3 November 2014 pukul 12.00 Wita s/d selesai Ds.Kubutambahan. Alasannya? Pimpinan dan seluruh staf menghadiri undangan ke salah satu staf Puskesmas Sawan 1 yang sedang menyelenggarakan acara tiga bulanan anaknya, di Desa Kubutambahan.

Pengumuman yang terpasang di Puskesmas Sawan 1
   "Pengumuman"  Puskesmas Sawan 1 tutup dalam rangka kundangan tiga bulanan anak dari staf Puskesmas Sawan 1, Hari/Tgl. Senin, 3 Nopember 2014, jam. 12.00 s/d selesai. Ds. Kubutambahan, Demikian kami sampaikan, harap maklum".

    Hal ini dikeluhkan masyarakat yang hendak berobat ke Puskesmas Sawan 1 yang berlokasi di wilayah Sangsit, karena datang rugi dari jauh-jauh ingin berobat tapi (Puskesmas-red) malah tutup, hanya dengan alasan kundangan.

     "Pocol tyang ngatuang i-pekak mesuntik ke puskesmas disangsit.. jam 12 be metutup sadah misi bacaan kto...Sing dadi tutup kantor mara kondangan...!!! Nasib dadi nak lacur." (Rugi saya ngantar kakek berobat ke Puskesmas di Sangsit, jam 12 sudah tutup dan isi tulisan tersebut. Apa tidak bisa saat tutup kantor (puskesmas) baru kundangan. Nasib jadi orang miskin)," kata salah seorang warga masyarakat yang ingin mendapatkan pemeriksaan atas sakit yang dideritanya.

    Komentar lain di jaring sosial Fecebook mempertanyakan "Jika setiap hari ada kegiatan serupa, apakah harus mengganggu jam operasional?" (DN~*).--


1 comment:

  1. ya masy kecil mmg masy yg pantas di korbankan... teringat sebuah cerita di bumi antah barantah di mana praktisi kesehatan (laki) tdk bs mnolong seseorang yg dlm keadaan parah hanya krn pasien tsb perempuan dan bukan istrinya...

    ReplyDelete

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com