Kasus HIV/AIDS di Bali Sudah pada Level Epidemik Terkonsentrasi - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/2/14

Kasus HIV/AIDS di Bali Sudah pada Level Epidemik Terkonsentrasi



Denpasar, Dewata News.Com – Kasus HIV/AIDS di Bali kian mengkhawatirkan, kendati upaya pencegahan dengan cara sosialisasi yang telah dilakukan pihak terkait, tetapi belum mampu mengurangi derasnya penularan virus mematikan ini. Hingga pertengahan September 2014, dalam catatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sedikitnya  terdapat 10.220 kasus HUV/AIDS.

    “Sampai dengan pertengahan September 2014 jumlah kasus HIV/AIDS secara kumulatif (1987-2014) mencapai 10.220 kasus, terdiri dari 5.490 kasus HIV dan 4.730 kasus AIDS,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Gede Wira Sunetra di Denpasar, Jumat (31/10).

     Menurutnya pertambahan kasus HIV/AIDS di Bali rata-rata 1000 orang per tahun. Penderita berasal dari daerah Bali maupun orang dari luar Bali dan manca negara yang tinggal di Bali. ”Kini Bali sudah berada pada tingkat epidemik terkosentrasi (Cocentrated Level Epidemic) karena prevalansi HIV pada subpopulasis tertentu yakni IDU, WPS langsung dan narapidana sudah berada lebih dari 5 persen, sedangkan pada ibu hamil kurang dari 1 persen,” imbuhnya.

     Pola penularan terbesar adalah hubungan seks antarjenis (heteroseksual) yakni mencapai 8.027 kasus, disusul dengan cara homoseksual sebanyak 636 kasus,  dan penggunaan alat-alat narkotika terlarang (Injecting Drug User) sebanyak 817 kasus. Sedangkan untuk penularan via perinatal sebanyak 326 kasus, biseksual 35 kasus, dan penyebab tidak diketahui sebesar 375 kasus.

    Jika dilihat dari wilayah, kasus HIV/AIDS di Bali yang tertinggi terdapat di Kota Denpasar yakni sebesar 4.064 kasus, Buleleng 1.835 kasus, Badung 1.537 kasus, Gianyar 762 kasus, Tabanan 638 kasus, Jembrana 512 kasus, Karangasem 342 kasus, Klungkung 227 kasus, Bangli 177 kasus. Sementara gabungan penderita dari luar daerah Bali dan mancanegara sebesar 126 kasus.

     “Memang kesadaran dan pemahaman masyarakat masih kurang, apa lagi yang di desa-desa. Kita selama ini sudah gencar melakukan sosialisasi terutama menyasar pemuda. Ke depannya kami akan terus turun ke masyarakat sehingga penyebaran penyakit ini bisa ditekan dan berkurang,” katanya.
                                                              
   Ketika kalangan pemuda remaja memperingati AIDS se-Dunia
       Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan stigma negatif dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS. “Jangan sampai kita mendiskriminasi penderita HIV. Kita masih bisa bergaul seperti biasa dengan penderita sepanjang kita tidak melakukan hubungan yang beresiko dengan penderita. HIV tidak akan menular melalui salaman, obrolan, atau pun gigitan nyamuk,” kata Wira Sunetra.

     Bagi penderita atau yang mengetahui dirinya beresiko HIV/AIDS disarankan unmtuk segera melakukan konsultasi atau tes VCT ke rumah sakit atau puskesma terdekat.

     Ia menambahkan bahwa masyarakat harus menerapkan prinsip “ABCDE” dalam mencegah penularan HIV/AIDS  yakni Abstinence (tidak berhubungan seks sama sekali, terutama bagi individu yang belum memiliki pasangan resmi), Be Faithful (setia dengan pasangan sendiri, tidak gonta-ganti pasangan),  Condom (menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual), Drugs or Don’t Inject (jauhi narkoba dan tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian), dan Education (mencari informasi yang benar mengenai HIV/AIDS). (sunaribali).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com