Kegiatan persembahyangan Hari Pagerwesi di Pura Desa Baleagung Buleleng
Buleleng, Dewata News.Com — Para ibu rumah tangga bersama remaja putri
dalam lingkungan rumah tangga menghaturkan sesajen rangkaian janur kombinasi
bunga dan buah di tempat suci keluarga masing-masing, berkaitan dengan hari
suci Pagerwesi, Rabu (08/10).
Kegiatan tersebut juga diikuti anggota keluarga lainnya, yang bermakna untuk meningkatkan keteguhan iman serta mohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dunia beserta isi diberikan keselamatan.
Dari penelusuran berbagai sumber menyebutkan, hari Pagerwesi yang jatuh setiap 210 hari sekali merupakan rangkaian Hari Raya Saraswati, hari lahirnya ilmu pengetahuan yang jatuh pada hari Sabtu, 04 Desember 2014.
Hari suci Pagerwesi merupakan tonggak dalam mengingatkan umat terhadap Tuhan Yang Maha Esa penguasa alam semesta yang dilakukan dengan cara bhakti maupun pengorbanan suci secara tulus ikhlas (yadnya).
Selain itu juga bertujuan untuk memohon keselamatan, kesejahteraan dan bimbingan ke jalan yang benar serta mampu menegakan kebenaran (kebaikan) sesuai ajaran agama dan hati nurani.
Menurut sumber, umat dalam hari suci Pagerwesi kali ini memuja Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasi sebagai "Paramesti Guru", dengan harapan diberikan kekuatan iman serta bimbingan dan lindunganNya.
Dengan demikian ilmu pengetahuan yang telah diturunkan pada Hari Raya Saraswati penggunaannya dilandasi dengan kesucian, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup umat manusia.
Melalui perayaaan Hari Pagerwesi diharapkan mampu memperkuat "benteng iman" melalui yoga semadi, sekaligus dapat mengambil hikmah untuk mengendalikan musuh dalam diri maupun musuh yang berasal dari luar.
Tata cara pelaksanaan Hari Raya Pagerwesi di Bali disesuaikan dengan tempat, waktu dan keadaan (desa, kala patra), yang dilandasi tradisi masing-masing daerah dalam mengenang kembali terhadap kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).
Fakultatif
Perkantoran instansi pemerintah dan sekolah untuk seluruh jenjang pendidikan di Bali pada hari Pagerwesi adalah hari libur lokal (fakultatif).
Pagerwesi sebenarnya merupakan hari kerja biasa, namun Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan dispensasi kepada seluruh karyawan yang beragama Hindu untuk melaksanakan rangkaian kegiatan ritual.
Sebelumnya di Bali telah berlangsung hari Siwaratri, hari perenungan
dosa disusul dengan hari Saraswati, hari lahirnya ilmu pengetahuan yang jatuh
pada hari Sabtu (04/10).
Suasana Bali khususnya kota Singaraja dan sekitarnya, saat umat Hindu memperingati Hari Pagerwesi tampak lenggang, dibanding hari-hari kerja biasa yang diwarnai dengan kepadatan arus lalu lintas. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com