Fhoto Doc. Celukan Bawang |
Buleleng,
Dewata News.Com — Warga Desa Celukan Bawang, Kecamatan
Gerokgak, Buleleng yang wilayahnya di lintasi kabel Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET) lag-lagi menggelar aksi demoi, Senin (22/09).
Mereka menggelar aksi demo damai, menyusul kabar bahwa pihak Perushaan
Listrik Negara (PLN) ngotot akan membentangkan kabel diatas pemukiman
warga.
Sejak pukul 08.00 wita massa telah berkumpul untuk menghentikan paksa
jika kabel tersebut tetap di pasang. Mereka bergerak menuju titik nol tower
yang berada di areal PLTU Celukan Bawang.
Melihat massa datang, pihak kontraktor sebagai pelaksana pengerjaan jaringan
kabel SUTET itu langsung menghentikan kegiatannya dan memilih untuk menyingkir
dari tempat itu. Aparat Polsek Kawasan Laut Celukan Bawang dipimpin Kapolsek
AKP Burhanuddin tampak mengawal ekstra ketat aksi warga itu.
Menurut Korlap aksi bernama Sadli, kendati pihak pelaksana
pekerjaan menghentikan kegiatannya, namun warga akan membangun posko di tempat
itu untuk memantau agar tidak kecolongan.
”Kami jaga tempat ini jangan sampai kecolongan,” ujar Sadeli.
Menurutnya, sejak awal dilakukan sosialisasi oleh PLN, warga sudah
mengingatkan untuk tidak membentangkan kabel bertegangan tinggi diatas
pemukiman warga. Namun permintaan warga itu tidak mendapat respon. ”Buktinya
mereka memaksakan melintasi pemukiman kami. Padahal dari tiga kali sosialisasi
kami menolaknya.” ujarnya kesal.
Tak hanya itu, Sadli pun mengaku sudah menutup pintu dialog maupun
negosiasi soal pemasangan SUTET tersebut. “Penolakan kami sudah harga
mati.Tidak ada lagi negosiasi. Jika PLN masih ngotot, kami akan turun dengan
massa yang lebih besar, termasuk kami kerahkan perempuan dan anak-anak. Ini
agar mereka (PLN) tahu, bahwa kami serius menolak SUTET itu,” tandasnya.
Untuk diketahui, PLN Distribusi Bali bermaksud membangun jaringan kabel
udara dari PLTU Celukan Bawang ke kabel koneksi milik PLN sendiri. Rencananya
kabel udara tersebut akan melintasi pemukiman warga Dusun Pungkukan yang dihuni
sekitar 900-an jiwa lebih. Perkampungan tersebut merupakan kawasan relokasi
setelah warga tergusur dari lokasi megaprojek PLTU Celukan Bawang. Sayang, ditempat
itu kembali mereka dihadapkan masalah, padahal di pemukiman baru itu mereka
telah membangun infrastruktur, seperti pemukiman, jalan, sekolah dan bahkan
tempat ibadah. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com