Usaha Ternak Ayam Potong di Patas Diprotes
Buleleng,
Dewata News.Com – Akibat tebarkan
bau tak sedap dari usaha ternak ayam, warga Dusun Yehbiu, Desa Patas, Kecamatan
Gerokgak, Kabupaten Buleleng, uring-uringan. Pasalnya, usaha ternak ayam potong
milik seorang pengusaha bernama Wayan Suma itu berada di dekat pemukiman
penduduk.
Hasil penelesuruan Dewata News,
Senen (209/10) di lokasi menyebutkan, bahwa usaha ternak ayam milik Suma itu
lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga, hanya berjarak sekitar belasan
meter, dekat dengan jalan jurusan Singaraja-Gilimanuk.
Menurut sejumlah warga, lokasi usaha ternak ayam potong yang dekat
dengan jalan itu terdiri atas satu bangunan panjang sekitar 20 meter-an dengan
lebar sekitar delapan meter lebih. Bangunan dari bambu itu dibangun dua lantai.
“Lokasi itu berisi antara 3.000 hingga 4.000 ekor ayam potong,” tutur seorang
warga tak mau disebut identitasnya
karena dirinya baik sekali dengan pengusaha ternak ayam potong tersebut.
Kata warga setempat, bau tak sedap itu mulai menyengat pada sore hingga
malam hari. Kalau siang hari tidak terlalu keras baunya, karena teriknya
matahari. “Siang tidak terlalu, karena ada matahari. Tetapi kalau sore sampai
malam, baunya keras sekali. Nggak kuat dengan bau itu,” cerita warga di sekitar
usaha ternak ayam potong tersebut.
Bagaimana tanggapan pemilik usaha ternak ayam potong itu? Suma yang
dihubungi mengaku, ada yang keberatan atas keberadaan usahanya itu. Namun cuma
satu orang, hanya saja Suma mengaku tak mau menyebut nama warga yang keberatan
tersebut. “Ya memang ada yang keberatan tapi cuma satu orang. Tetangga saya
yang lain nggak apa-apa, mereka tidak protes,” jawab Suma.
Ia juga mengaku, bahwa tetangganya yang bernama Dwija itu sempat mengadu
ke Kepala Desa Patas Nyoman Suberata. Ia juga mengakui, bahwa Kelian Banjar
Dinas Yehbiu atas perintah Kepala Desa telah membicarakan pengaduan tetangganya
itu dengan dirinya.
“Pak Kelian Banjar Dinas sempat
koordinasi dengan saya, tetapi usaha saya tetap jalan, cuma satu yang keberatan
kok. Tetangga yang lain nggak apa-apa,” paparnya.
Kepala Desa Patas Nyoman Suberata dihubungi terpisah mengakui, bahwa
warga di sekitar usaha ternak ayam potong milik Suma itu sudah sempat
menyampaikan keluhan kepada dirinya. “Ya, ada warga yang mengadu ke saya.
Satu orang yang mengadu ke sini. Ya itu Dwija namanya,” ujarnya.
Setelah menerima pengaduan Dwija, katanya lanjut, dirinya langsung
memerintahkan Kelian Banjar Dinas Yehbiu untuk menyelesaikan permasalahan itu.
“Intinya kami meminta Pak Suma untuk memperhatikan lingkungan di sekitarnya,”
urainya.
Bagaimana hasil penyelesaiannya? Kades Suberata mengaku hingga saat ini
dirinya belum menerima lagi laporan dari KelianBanjar Dinas Yehbiu tentang
hasil penyelesaian keberatan terhadap keberadaan usaha ternak ayam potong
tersebut. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com