Mobil Watercanon Polres Buleleng jenis ini masih siaga di Sumberkelampok
Buleleng, Dewata News.Com – Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali,
pada hari Sabtu (25/10) malam mendadak mencekam. Pasalnya, tanpa alasan yang
jelas ratusan aparat kepolisian bersenjata lengkap serta mobil water canon
tiba-tiba siaga di desa tersebut.
Tak hanya itu, sejumlah
personil pasukan Brimob Polda Bali yang bermarkas di Gilimanuk dengan senjata
lengkap juga memasuki areal Balai Banjar Dinas Sumber Batok yang sedang di
gunakan warga untuk melakukan pertemuan.Tak pelak, kondisi itu memancing beragam
reaksi. Sebagian warga merasa ketakutan oleh situasi itu, namun sebagian
menganggap aparat sedang memprovokasi warga. Beruntung malam itu tidak terjadi
insiden dan warga kembali pulang ke rumah masing-masing dengan tertib.
Informasi yang di
himpun Dewata News menyebutkan, kedatangan
personil kepolisian bersenjata lengkap tersebut di duga akibat beredar isu yang
menyebut warga Desa Sumberklampok kembali akan melakukan aksi bolakade jalan
raya Gilimanuk-Singaraja, seperti peristiwa tahun 2013 lalu. Isu tersebut
santer mencuat terlebih setelah beredar bocoran pesan singkat yang di duga dari
pihak kepolisian berisi perintah untuk memberikan atensi Desa Sumberklampok
serta menyiapkan pasukan untuk menangkap provokator.
Warga yang menerima
pesan singkat tersebut mengaku kaget karena selama ini tidak ada rencana untuk
melakukan aksi apapun. ”Rencana kami tanggal 7 November 2014 memang ada acara
doa bersama dikaitkan dengan Hari Tani Nasional, hanya itu,” ungkap Putu Artana
tokoh masyarakat setempat, Minggu (26/10).
Menurut Artana, kehadiran
aparat bersama peralatan lengkap tersebut awalnya memang membuat warga setempat
terkejut. Namun, katanya, Artana lanjut, itu hanya sesaat karena warga di Desa
Sumberkalmpok sudah terlatih dengan ketegangan, sehingga manuver yang dilakukan
aparat tersebut dianggap sesuatu yang biasa. ”Kami akhirnya menyikapi dengan
santai, namun kami berharap tidak dilakukan secara berlebihan,” katanya.
”Sempat ada aparat
bersenjata laras panjang masuk ke balai banjar,” ujar tokoh masyarakat lainnya,
Jatim yang dibenarkan Artana. Menurut Jatim, pihaknya menyayangkan aksi
berlebihan tersebut dan berpotensi memicu ketegangan ditengah situasi
tenang di Desa Sumberklampok.
”Sebetulnya kami
masyarakat Sumberkalampok sedang memperjuangkan hak, tidak lebih. Yang
dibutuhkan saat ini sikap arif semua pihak untuk mencarikan solusi. Bukan
provokasi yang justru membuat suasana memanas. Padahal selama ini Desa
Sumberklampok sangat kondusif dan kami berkomitmen mengedepankan dialog dengan
siapapun,” tandasnya.
Sementara itu, pantauan Dewata
News, Minggu (26/10), suasana di Desa Sumberkelampok sudah terlihat
tenang.Tidak terlihat satupun personil kepolisian di desa tersebut. Hanya saja,
mobil water canon masih berada di Markas Sat Pol Air di Desa Sumerklampok. Bahkan,
terlihat sejumlah sepedamotor trail yang biasa di gunakana untuk menghalau
massa masih siaga di tempat tersebut. Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto ketika
dikonfirmasi via ponsel belum bisa di hubungi. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com