PLM Mutiara Indah Pengantin Pria Tenggelam Belum Ditemukan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/8/14

PLM Mutiara Indah Pengantin Pria Tenggelam Belum Ditemukan



                                                                       
                                        Illustrasi kapal tenggelam di perairan laut utara Bali           
Buleleng, Dewata News.Com Hingga hari kedua dinyatakan hilang, Perahu Layar Motor (PLM) Mutiara Indah (Jabal Nur) masih gelap. Kapal motor yang membawa rombongan pengantin dengan tujuan Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Bulelenhg, Bali itu belum diketahui nasibnya. Padahal, Tim SAR bersama nelayan terus melakukan pencarian terutama disekitar perairan tempat dimana kontak terakhir kruw PLM tersebut berada.

     Sayang, ditengah usaha pencarian itu,muncul beberapa pesan singkat (SMS) palsu yang ditujukan kepada pihak keluarga. SMS   itu berisi kabar penemuan kapal beserta penumpangnya. ”Kalau tidak salah sudah ada enam SMS berisi informasi palsu beredar dan diterima pihak keluarga korban,” ucap Dan Pos Angkatan Laut Celukan Bawang Letda Endra Pamungkas, Rabu (18/10).

    Hanya saja, katanya, semua SMS tersebut ternyata palsu dan diduga untuk tujuan yang tidak baik.

    Perkembangan terakhir, menurut Letda Endra, Rabu pagi sekitar pukul 09.00 Wita, salah satu penumpang PLM Mutiara Indah ditemukan terapung ditengah laut sedang menggelayut pada sebatang balok kayu berada 4 mil sebelum Kepulauan Raas, Madura.

    ”Penumpang tersebut di identifikasi bernama Saifudin (45) dan langsung di evakuasi ke Puskesmas Raas,” ujarnya.

    Kapal yang menemukan salah satu korban tersebut yakni KMP Darma Kartika dengan Nakhoda, Badrudin dalama pelayaran dari Jangkar Situbondo, Jawa Timur menuju Pulau Raas. ”Korban dalam keadaan selamat,” imbuhnya.

    Saat ini,kata Letda Endra, pihaknya tengah melakukan penggalangan bersama seluruh nelayan di pesisir utara Bali untuk mencermati keberadaan kapal bersama penumpang yang hilang tersebut. ”Perahu yang diperkirakan tenggelam itu bernama PLM Mutiara Indah, namun lebih dikenal Jabal Nur, bukanlah kapal penumpang, namun kapal barang. Dalam manifest penumpang yang dikrim otoritas pelabuhan di Raas tercatat 53 orang penumpang yang ada didalam kapal tersebut,” jelasnya.

    Sementara itu, hingga saat ini, pihak keluarga pengantin perempuan Sa’ima (21) di Dusun Pala Sari, Desa Pemuteran, Gerokgak, Buleleng, masih di liputi kesedihan. Baik Sa’ima maupun orang tuanya bernama H.Mas’ot Bin Bahra (43) masih mengurung diri di dalam kamar dan enggan menemuai tamu yang datang. ”Calon pengantin Sa’ima dan orang tuanya masih shock dan terus mengurung diri didalam kamar,” terang salah satu kerabatnya bernama Rawiyana.

     Tidak saja calon pengantin pria dan keluaragnya berada di dalam kapal tersebut, namun banyak kerabatnya yang juga ikut dalam rombongan itu.

    Menurut Rawiyana, sebelum kehilangan kontak, Ahmad Yani sempat berbicara melalui handphone dengan So’ima yang menyebut kondisi saat itu dan buru-buru menutup telepon. ”Katanya dia (Ahmad Yani) sedang menolong anak kecil yang ikut dalam rombongan itu sehingga cepat-cepat mematikan telepon,” ungkapnya.

    Pantauan Dewata News di rumah Sa’ima, suasana duka masih sangat terasa menyelimuti keluarga tersebut. Pesta kebahagiaan yang sempat membuncah pupus setelah KLM Mutiara Indah yang ditumpangi calon pengantin pria bernama Ahmad Yani (22) asal Desa Brakas, Kecamatan Raas, Sumenep, hilang setelah sempat dihantam gelombang dan angin kencang. Sisa-sisa rencana pesta masih terlihat, namun satu persatu mulai di bereskan, tenda maupun kursi  termasuk sejumlah peralatan lainnya. ”Acara pernikahan yang rencananya di gelar Selasa (07/10) batal, padahal undangan telah disebar. Kami tidak bisa menolak takdir,” kata perempuan paro baya yang masih kerabat dekat H.Mas’ot.
                                                                    
                            Calon mempelai pria yang belum ditemukan dan calon mempelai wanita

     Terkait pernikahan Sa’ima dan Ahmad Yani yang rencananya berlangsung, Selasa lalu, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gerokgak, H.Muhammad Hamdani membenarkan.

    Menurutnya, kedua mempelai telah mendaftarkan rencana pernikahannya pada kantor KUA Kecamatan Gerokgak. ”Semua persyaratan administrasi  sudah lengkap, termasuk kami sudah menghadirkan kedua calon pengantin beberapa hari sebelum hari H,” ungkap Hamdani di dampingi Penghulunya  Imam Mutaharun.

      “Kami sudah sempat datang ke rumah calon pengantin, namun dikabarkan batal setelah musibah tersebut,” tandasnya.

      Untuk diketahui, PLM Mutiara Indah dikabarkan hilang kontak setelah angkat sauh dari Raas, Sumenep, Madura menuju Desa Pemuteran, Gerokgak, Buleleng, Bali. Dalam rombongan itu mengangkut 53 penumpang berisi keluarga calon pengantin Ahmad Yani bin Mupaher yang akan menikahi Sa’ima asal Desa Pemuteran.

     Kapal tersebut kehilangan kontak setelah sebelumnya di duga dihantam cuaca buruk. ”Kontak terakhir kapal motor berada di sekitar Pulau Tabuan, Banyuwangi dan mengabarkan bahwa pompa air mesin mati setelah ditimpa cuaca buruk,,” jelas Danpos Angkatan Laut di Celukan Bawang, Letda Endra Pamungkas.

    ”Kontak tersebut sekitar pukul 16.00 wita. Setelah itu pihak keluarga sama sekali tidak bisa menghubungi,” ucapnya.(DN~TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com