Ilustrasi pertandingan bola voli digelar malam hari |
Buleleng, Dewata News.Com – Penyelenggaraan pertandingan bola voli yang dikemas dalam Kejuaraan LPD Cup V Kalibukbuk, sekaligus Turnamen Terbuka Singa Ambara Raja Cup II yang telah berlangsung sejak tanggal 10 Oktober lalu menyemarakkan geliat Lovina malam hari.
”Karena sejak pertamakali digelindingkan
lima tahun lalu, pertandingan digelar setiap malam di lapangan olahraga bola
voli, pinggiran pantai Lovina senantiasa mendapat antusias masyarakat bola voli
maniac yang tak bergeser dari tempat menonton, kendati hingga larut malam. Hal
ini menyemarakkan geliat Lovina malam hari. Dagang dengan warung musiman juga
tumbuh berjejer di sebelah utara lapangan pertandingan,” kata Ketua Panitia Penyelenggara
Kejuaraan Bola Voli LPD Cup V 2014 Ketut Alit Widiada, Selasa (21/10) malam.
Disisi
lain, tidak kalah ramainya permainan judi bola adil diatas pasir hitam, tak
jauh dari lapangan pertandingan bola voli, depan dermaga Lovina yang konon
mampu memasok suntikan dana selama pertandingan voli dalam kejuaraan dipatok
pihak panitia ”punia” Rp15 juta.
Permainan judi bola adil bagi kalangan
masyarakat Lovina tidak asing, karena permainan yang mengharapkan kedatangan ”ratu
adil” itu diselenggarakan oleh bandar yang disebut-sebut berinisial K dkk di
pantai Bina Ria, timur patung monumental ”Dolpin” yang diselenggarakan hampir
setiap malam tak pernah tersentuh aturan hukum yang melarangnya. Bahkan,
permainan judi seperti ini sudah menjadi bagian kehidupan dan penghidupan
sebagian masyarakat ”bebotoh”, baik
secara langsung ikut permainan maupun yang mencari ”cuk” untuk tambahan penghasilan.
Illustrasi permainan judi kartu domino |
Disebut-sebut penyelenggaraan permainan
judi bola adil itu, bagian dari Kejuaraan bola voli LPD Cup itu dibantah oleh
Ketua Panitia Penyelenggara Ketut Alit Widiada. ”Permainan judi bola adil itu
tidak ada kaitannya dengan penyelenggaraan kejuaraan bola voli, apalagi panitia
“mematok punia” sebesar itu. Bahkan,
kami dengan jajaran panitia masih terus berusaha mencari sumbangan pihak ke
tiga, termasuk pak bupati yang sampai saat ini belum ada memberikan kontribusi,”
tegas Alit Subagia.
Sebagai Ketua panitia penyelenggara Kejuaraan
LPD Cup V 2014, Manager LPD Kalibukbuk ini tak membantah banyaknya kontribusi
pihak ketiga, baik berupa peralatan perlengkapan pertandingan, maupun dana untuk
menutupi alokasi biaya selama pertandingan berlangsung yang ditetapkan Rp58
juta sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB). ”Setiap kali pertandingan
berlangsung yang menggunakan penerangan listrik (bantuan PBVSI Buleleng), pihak
panitia kocek biaya penyelenggaraan
lebih dari Rp1,2 juta, termasuk untuk petugas keamanan, baik tenaga Hansip, maupun
Pecalang,” ungkapnya.
Besarnya pembiayaan penyelenggaraan setiap
kali pertandingan itu, lanjut Alit Widiada, kalau pada pertandingan babak
penyisihan, masyarakat penonton dikenai ”punia”
tiket masuk Rp5 ribu per orang, namun memasuki babak delapan besar tiket masuk
menjadi Rp10 ribu
Kendati tiket masuk mencapai Rp10 ribu,
namun tidak menyurutkan langkah bola voli maniac menyaksikan jalannya
pertandingan yang memadati seputar lapangan pertandingan.Termasuk pula menjadi
tontonan bagi wisatawan mancanegara sembari menikmati suasana malam Lovina dari
restoran sekitar lapangan pertandingan.
Penyelenggaraan kejuaraan bola voli malam ini
memberikan peluang bagi cabe-cabean remaja belasan tahun keluar hingga larut
malam. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com