Massa pendemo tajen dibubarkan diterima langsung Kapolres
Buleleng, Dewata News.Com – Gelar
judi tajen yang dikemas dalam tabuh rah di wilayah Kelurahan Banyuning, Jumat
(24/10) siang dibubarkan jajaran Kepolisian Resor Buleleng yang berdampak massa
nglurug Mapolres Buleleng, Singaraja.
Massa yang berjumlah sekitar 30 orang itu
berkilah melaksanakan tabuh rah untuk penggalian dana serangkaian HUT ke-33
Karang Taruna. ”Kami sudah meminta permakluman dengan tokoh-tokoh masyarakat, karena
mayoritas masyarakat Bali melakukan penggalian dana dari tabuh rah. Kami
menyadari, tajen itu melanggar hukum, sehingga pelaksanaannya dengan melakukan
permakluman,” kata Ketua Karang Taruna Kelurahan Banyuning Nengah Sukarta
Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto yang
memantau langsung ke arena tajen yang dikemas tabuh rah itu, justru melihat
kegiatan itu sebagai perjudian dan harus dibubarkan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
”Ada
aturan main, aturan adat salah satunya yang mengatur tabuh rah itu harus di
areal pura, ada perangkat adatnya, dalam rangka upacara keagamaan. Setelah saya
cek sendiri ternyata lokasinya diluar dan jauh dari pura. Jadi saya simpulkan
itu bukan tabuh rah tapi tajen. Jadi saya bubarkan dan sudah untung tidak ada
yang ditangkap. Tujuan melakukan tabuh rah itu positif, tetapi mohon caranya
diperbaiki, jangan melanggar hukum," papar Kapolres Buleleng AKBP Beny
Arjanto didepan massa pendemo.
Terhadap pernyataan Kapolres itu, massa meminta
agar jajaran kepolisian untuk memberantas segala bentuk perjudian yang ada di
Kabupaten Buleleng tanpa tebang pilih. Atas permintaan massa tersebut, Kapolres
Beny Arjanto meminta kepada masyarakat untuk memberikan informasi tentang
keberadaan areal tajen lainnya dan berjanji akan ditindak dengan tegas.
”Yang ngasi ijin siapa, saya, ada buktinya?
Tidak ada Kapolres Buleleng memberikan ijin judi. Karena itu, berikan informasi
kepada kami, saya akan meminta Kapolsek dan Kasat untuk mengecek. Kalau ada
dari Kapolsek atau Kasat main-main akan saya laporkan ke Polda untuk
dipecat," tegas Beny Arjanto
Suasana panas itu akhirnya cair, ketika
salah seorang pendemo berteriak meminta bantuan dana untuk kegiatan Karang Taruna
yang akan dilaksanakan. Kapolres Buleleng Beny Arjanto langsung menyanggupi
untuk memberikan sumbangan seraya meminta kepada panitia untuk bertemu langsung
dengan membawa proposal kegiatan. Mendapat penjelasan tersebut, akhirnya massa-pun
membubarkan diri. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com