BMW Kirim Surat ke Presiden Jokowi Agar BIB Segera Direalisasikan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/27/14

BMW Kirim Surat ke Presiden Jokowi Agar BIB Segera Direalisasikan



                                                     
                                                 Landasan pacu BIB di atas perairan laut.

Buleleng, Dewata News.ComRencana pembangunan Bandara International Buleleng (BIB) di Kabupaten Buleleng, Bali sebagai upaya mempercepat keseimbangan pembangunan kesejahteraan di Bali Utara – Bali Selatan sampai saat ini masih sebatas pergunjingan di kalangan elit birokrasi, dari Pemerintah Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali hingga tingkat Kementerian Perhubungan RI.

      Terkait masih berkutatnya penentuan lokasi, khususnya ditinjau dari segi dampak memanfaatkan lahan di daratan Kubutamban dan di atas laut, termasuk investor yang akan membangun BIB di Bali Utara, memicu Bali Media Watch (BMW) mengirim surat terbuka kepada Bapak Joko Widodo yang secara resmi menjadi Presiden RI, tanggal 20 Oktober 2014 lalu yang pada intinya mohon segera direalisasikan Bandara International Buleleng.

      Surat terbuka bernomor 10.001/BMW-Bali/2014 yang ditandatangani Ketua BMW, IBM.Surya Cakra Bawa menekankan pentingnya pembangunan BIB di Bali Utara sesuai slogan ”Pariwisata untuk Bali”, mengingat kondisi Airport Ngurah Rai sekarang ini sangat padat dengan jadwal penerbangan dan hanya memiliki satu landasan pacu. Hal ini akan berdampak pada schedule penerbangan dan pendaratan, serta nantinya mengarah kepada harga tiket pesawat yang sangat tinggi.

     Hal ini juga dikhawatirkan akan  mengakibatkan keterlambatan penerbangan maupun pesawat yang mau mendarat, yang berdampak pada kenyamanan layanan terhadap para wisatawan. Di sisi lain, beberapa pantai di Pulau Bali merupakan daerah yang rawan bencana, khususnya bencana tsunami.

   Karena itu, tulis BMW dalam surat terbuka itu, menjadi kewajiban kita untuk melakukan langkah-langkah antisipasi  bencana tersebut. Sejalan dengan kemajuan pembangunan di wilayah Bali selatan, eksploitasi yang berlebihan terhadap alam dan lingkungannya, harus diimbangi dengan upaya pelestarian lingkungannya.

   ”Kami dari BMW bermaksud untuk mengajukan permohonan agar Realisasi pembangunan Bandara International Buleleng (BIB) segera terwujud untuk menunjang pelayanan serta memberikan kenyamanan bagi para wisatawan,” tegas  IBM.Surya Cakra Bawa.
                                                              IBMSurya Cakra Bawa

  Menurut dia, sangat dipandang perlu adanya kebijakan pengembangan Bandar Udara atau membangun Bandar Udara yang bertarap Internasional di Bali Utara dengan mereklamasi/pengurugan di pesisir pantai hanya untuk landasan pacu pesawat (runway)  di pantai utara Bali.

   Dasar pertimbangannya, lanjut  IBM.Surya Cakra Bawa, kalau Bandar Udara yang sebelumnya di rencanakan di kawasan Kubutambahan akan mengorbankan situs budaya atau pura-pura kuno seputaran Bali Utara. Karena itu, dengan mengadopsi konsep bandara udara Kanzai Jepang, dan tidak 100% karena di Bali Utara hanya landasan pacu yang mengarah ke laut sedangkan zona parkir dan drop zone penumpang tetap didarat, sehingga lokasi pembangunan BIB bisa dipindahkan ke wilayah pesisir pantai Bali Utara, serta wajib diantisipasi untuk 5 sampai 10 tahun ke depan.

    BMW berharap pariwisata budaya Bali menuju quality tourism,  dalam arti wisatawan yang datang adalah yang memang berwisata dan berbelanja di Bali. Di sisi lain, IBM.Surya Cakra Bawa juga berharap, tidak boleh menutup mata terhadap kemajuan yang dialami pariwisata negara-negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

    ”Kita tidak boleh malu belajar dari kemajuan yang mereka capai. Belum lagi daerah-daerah lainnya di tanah air yang sedang gencar-gencarnya membangun pariwisatanya, mulai dari yang terdekat,  yaitu Banyuwangi dan NTB, sampai pada pengembangan Kepulauan Raja Ampat, yang sangat berobsesi mengalahkan kemajuan pariwisata Bali,” kata IBM.Surya Cakra Bawa menutup surat terbuka kepada Bapar Joko Widodo, Presiden RI ke-7 itu. (DN~TiR).—‘

2 comments:

  1. kok yg diminta bandara? kenapa gak minta ibukota Bali dikembalikan ke Singaraja?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anonymous27/2/15 07:48

      Buat apa? Mending minta bandara aja, kalo anda merasakan gmn jauhnya dari buleleng ke denpasar cuma buat takeoff dan pulang. Itu tdk efesien.

      Delete

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com