100 Tahun Gong Kebyar di Buleleng ~ Diperingati dengan Utsawa Merdangga Gong Kebyar Anak-Anak - Dewata News
Gold Ads (1170 x 350)

10/12/14

demo-image

100 Tahun Gong Kebyar di Buleleng ~ Diperingati dengan Utsawa Merdangga Gong Kebyar Anak-Anak

                                                                 
Utsawa+Merdangga+Gong+Kebyar+Anak-anak

Buleleng, Dewata News –  Wisaya Guna Bayuning Wwang” ~ ”Keinginan dan tekad yang tulus akan menghasilkan karya yang bermanfaat untuk dunia” ~ dijadikan tema memperingati 100 tahun keberadaan Gong Kebyar di kabupaten ujung Utara pulau Bali ini dengan menggelar Utsawa Merdangga Gong Kebyar Anak-anak.

     Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata(Disbudpar) Kabupaten Buleleng Ketut Warkadea mengatakan, lahirnya seni gong kebyar tahun 1914 lalu di Desa Jagaraga yang sampai kini terus berkembang dimotori oleh Gede Manik, maestro gong kebyar Buleleng. Desa yang disebut-sebut sebagai asal pemunculan Gong Kebyar adalah Jagaraga, Kecamatan Sawan, juga memulai tradisi Tari Kebyar.

    ”Seniman Gede Manik bersama seniman-seniman Buleleng saat itu menggabungkan antara gong gede itu menjadi gong kebyar. Para seniman Buleleng yang dimotori Gede Manik yang melahirkan gong kebyar untuk pertama kali yang memiliki khas Bali Utara. Secara konsep, Gong Kebyar adalah perpaduan antara Gender Wayang, Gong Gede dan Pelegongan,” kata Ketut Warkadea di Singaraja, Minggu (12/10).
                                                                
    Upaya pelestariannya, menurut dia, melalui kegiatan lomba gong kebyar atau Utsawa Merdangga Gong Kebyar Anak-anak se-Kabupaten Buleleng mulai tanggal 24 hingga 29 Oktober nanti dipelataran eks Pelabuhan Buleleng, Singaraja.  
PKB+2014,+Sekaa+Gong+Gong+Kebyar+anak-anak+Anak+Eka+Wakya+Banjar+Paketan+Duta+Buleleng+pada+PKB+2014
                   Ilustrasi  Sekaa Gong Gong Kebyar anak-anak Anak Eka Wakya Banjar Paketan
  Kenapa Utsawa Merdangga Gong Kebyar Anak-anak se-Buleleng? Menurut Kadisbudpar Ketut Warkadea, untuk mengingatkan masyarakat Buleleng khususnya anak-anak sebagai kader penggerak dalam perjalanan regenerasi sekeha-sekeha gong yang sudah usia untuk bisa menampilkan gong kebyar.

   Masing-masing kecamatan yang sudah mendapatkan bantuan dana pembinaan, disebutkan Warkadea agar menunjuk salah satu sekeha gong kebyar anak-anak sebagai duta kecamatan bersangkutan pada lomba gong kebyar nanti.
Kadisbudpar+Buleleng+Jro+Ketut+Warkadea
                                                   Kadisbupar Buleleng Ketut Warkadea   
    Kadisbupar Buleleng Ketut Warkadea juga menjelaskan, pada kegiatan akhir dari Utsawa Merdangga Gong Kebyar Anak-anak nanti akan dilakukan penyerahan penghargaan Wija Kusuma kepada lima orang seniman di Kabupaten Buleleng yang secara terus menerus produktif pada seni yang ditekuni. ”Lima seniman yang tahun 2014 ini yang menerima penghargaan Wija Kusuma, berupa ”PIN” dari emas senilai Rp9 juta disematkan oleh pak Bupati kepada seniman Made Suarja (seni karawitan), Nyoman Sumargawa (seni rupa), Gusti Putu Yasa (seni tari) Ketut Bagiada “Gobang” alm. (seni drama gong), serta Putu Raksa Sulaksana (seni arja).

    Terkait pemberian penghargaan Wija Kusuma ini, Penasehat Listibya Kabupaten Buleleng Gede Dharna mengaku kecewa, karena beberapa tahun terakhir ini dari seni sastra modern tidak ada, padahal pihaknya sudah mengajukan nama yang layak menerima ”PIN” Wija Kusuma. Seniman dan budayawan pencipta lagu Merah Putih ini menuding ada hal yang tidak patut” di Disbudpar Buleleng. (DN~TiR).—

Pages