Taman Nasional Bali Barat: Rumah Terakhir Jalak Bali yang Elok Oleh : I Made Tirthayasa* - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/29/14

Taman Nasional Bali Barat: Rumah Terakhir Jalak Bali yang Elok Oleh : I Made Tirthayasa*



                                      

Buleleng, Dewata News.Com Keindahan tertambat di ujung barat Pulau Bali, rimbunnya hutan lebat, jernihnya air laut, indahnya hamparan pantai, hingga pegunungan menghijau adalah panorama megah yang patut Anda sambangi. Di sinilah rumah terakhir bagi burung elok jalak bali, satu-satunya species endemik Pulau Bali.
   
      Taman Nasional Bali Barat (TNBB) berada di ujung barat Pulau Bali, sekitar 2 km dari Pelabuhan Gilimanuk. Lokasinya berada di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Untuk sampai ke kawasan ini dapat dicapai dengan kendaraan darat dari Denpasar selama 3 jam. Dari Gilimanuk ke taman nasional ini sekira 2 km dan dapat dicapai dengan angkutan umum  ataupun ojek.

      Untuk kebutuhan penginapan, di sekitar Labuhan Lalang maupun di Pelabuhan Gilimanuk banyak terdapat penginapan, baik hotel melati, resort, maupun hotel berbintang.

    Selain ekowisata, TNBB yang kawasannya juga meliputi perairan laut dan pulau-pulau disekitarnya juga dapat menjadi tujuan wisata selanjutnya. Di Pulau Menjangan misalnya, pulau ini terkenal sebagai tempat menyelam kelas internasional andalan di Bali. Taman bawah lautnya sungguh kaya warna dengan beraneka terumbu karang dan biota laut yang hidup di dalamnya.

     Untuk mencapai Pulau Menjangan sekira 30 menit dari Labuhan Lalang. Di sini ada pula sejumlah pura dengan aktivitasnya yang menarik untuk diabadikan dalam kamera atau Anda sekalian saja melebur untuk bersosialisasi bersama masyarakatnya.
   Tidak jauh dari Pelabuhan Gilimanuk Anda dapat menyewa peralatan menyelam di sana. Anda juga dapat menyewa perahu untuk berkeliling menyusuri hutan bakau di Taman Nasional Bali Barat. Siapkan kamera Anda karena mungkin akan ditemui bangau tongtong (Leptoptilos javanicus).
        Taman Nasional Bali Barat merupakan kawasan pelestarian alam dengan ekosistem asli dan dikelola dengan sistem zonasi. Selain sebagai kawasan konservasi alam, keberadaan TNBB juga bermanfaat sebagai kawasan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, area budidaya, potensi pariwisata (ekowisata), dan rekreasi.

     Apabila Anda ingin mengamati jalak bali maka perlu datang ke Semenanjung Prapat Agung, tepatnya Teluk Brumbun dan Teluk Kelor. Anda dapat menikmati burung indah ini dan mengabadikannya dalam kamera. Jalak Bali memiliki ciri khusus bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Pada bagian pipinya tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah. Kakinya berwarna keabu-abuan.

    Di Taman Nasional Bali Barat Anda dapat bertanya kepada petugas untuk diarahkan ke berbagai zonasi yang akan memudahkan pilihan aktivitas Anda. Sistem zonasi di taman nasional ini meliputi: Zona Inti seluas ± 8.023,22 Ha, Zona Rimba ± 6.174,756 Ha, Zona perlindungan Bahari ± 221,741 Ha, Zona Pemanfaatan ± 4.294,43 Ha, Zona Budaya, Religi dan Sejarah seluas ± 50,570 Ha, Zona Khusus ± 3,967 Ha dan Zona Tradisional seluas ± 310,943 Ha.

     Padang rumput di Krepyak dan Sumberejo adalah kawasan dimana Anda dapat mengamati satwa liar seperti rusa (Cervus timorensis), kijang (Muntiacus muntjak), kancil (Tragulus javanicus), dan banteng (Bos javanicus).

   Untuk kegiatan wisata baharinya, Anda dapat mengarahkan tujuan ke Pulau Menjangan, Pulau Gadung, Pulau Burung, Pulau Kalong, Pos Satu, Pos Dua, dan Tanjung Gelap. Anda dapat melakukan snorkling, menyelam, atau sekadar berenang di pulau-pulau tersebut.

    Selain wisata alam, kawasan TNBB juga menawarkan wisata sejarah dan religi. Di Teluk Terima, terdapat Makam Jayaprana, yang sering dikunjungi dan menjadi tempat untuk upacara keagamaan umat Hindu. Di Cekik, terdapat sebuah Monumen Operasi Lintas Laut Banyuwangi-Baliyang dibangun untuk  mengenang sejarah perjuangan Angkatan Laut Republik Indonesia yang menyeberang dari Banyuwangi (Jawa) ke Bali guna mempertahankan kemerdekaan RI di tahun 1946.
   
    Kuliner
    Kuliner khas Buleleng yang dapat Anda temukan adalah belayag, kue laklak, kelepon, siobak, sudang lepet, dan lainnya. Tidak mudah menemukan beragam jenis makanan tersebut di satu tempat kecuali Anda berada di pusat kota dan menelusurinya.

       Anda dapat mengunjungi Warung Makan Bu Wardi di Jalan Singaraja, Seririt, Pemaron, Singaraja, Buleleng, untuk mencicipi kelezatan makanan khas Buleleng.

      Makanan khas yang perlu dicicipi adalah tipat cantok yaitu ketupat berikut sayurannya yang  berbumbu kacang, mirip lotek atau gado-gado.  Porsinya tidaklah terlalu banyak yaitu berupa potongan kecil ketupat berbaur dengan irisan tahu, tauge dan kacang panjang diselimuti bumbu kacang. Bumbu ini diuleg tak terlalu halus sehingga akan terasa gurih, pedas, dan manis berbaur bersama rasa bawang putih yang kuat dan taburan bawang merah goreng yang melengkapi kesedapannya.

    Kuliner khas Jembrana lain adalah ayam betutu gilimanuk yang lezat di Pusat Ayam Betutu khas Jembrana. Lokasi tempatnya memanfaatkan bekas Terminal Gilimanuk. Ayam betutu gilimanuk memiliki rasa bumbunya yang cukup pedas meresapi kenyalnya daging ayam dan ini merupakan ciri khas aroma rasa betutu gilimanuk.

    Anda juga perlu mencoba rujak gula cuka buleleng yang lezat. Rujak ini menggunakan gula merah khas buleleng yang harum ditambah irisan tipis pisang batu. Buahnya diserut tipis melebar panjang, ada pepaya mengkal, bengkuang, mangga muda, nanas, dan timun. Bumbu rujaknya diaduk rata sehingga sedikit berair. Anda akan rasakan manis asam gula merah yang beradu dengan cabai yang pedas menggigit. Nah, untuk minumannya Anda dapat mencicipi sirop gulanya yang legit beraroma wangi.

     Beberapa kudapan lain yang nikmat untuk dicicipi adalah pisang rai yang terbuat dari adonan tepung beras, santan, dan pisang, mirip kue pisang.  Ada juga kue lak-lak berupa serabi mini berwarna hijau, lupis mini berbentuk segitiga, lulut atau putu mayang, serta gendar ketan hitam yang diiris tipis. (DN~TiR).—

·         Pemred Dewata News

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com