Illustrasi lakalantas tabrak lari
Buleleng, Dewata News.Com – Seorang sopir travel ditemukan tidak
bernyawa di depan Hotel Gran Surya, Seririt, Selasa (02/09) dinihari sekitar pukul 04.00
wita. Dari hasil identifikasi pihak Kepolisian, t\ernyata korban itu Putu Swastika
alias Lalut (34), warga Dusun Tengah, Desa/ Kecamatan Busungbiu, Buleleng,
Bali.
Lalut ditemukan tergeletak tak
bernyawa dengan sejumlah luka di bagian kepala dan kaki, yang selanjutnya diinformasikan
kepada security Hotel Gran Surya. Mendapat pemberitahuan yang mengejutkan itu,
scrurity hotel langsung berinisiatif melaporkannya ke Polsek Seririt.
Diduga kematian korban akibat lakalantas dengan modus tabrak lari. Sementara
informasi yang dihimpun Dewata News.Com
menyebutkan, sebelum korban ditemukan meninggal dunia, ia bersama adiknya
bernama Ketut Suwastawan (20), pamit kepada orang tuanya Wayan Suartha (48),
bermaksud ke tempat hiburan malam. Mereka berdua kemudian memilih
tempat hiburan malam yang berlokasi di belakang Hotel Gran Surya. ”Saya keluar
bersama kakak dari di tempat itu pukul 03.00 wita,” tutur Suwastawan.
Namun, kata Swastawan, sebelumnya sempat adu mulut dengan salah satu
pengunjung karena cara joged kakaknya dianggap berlebihan. ”Saya kira sudah
tidak ada masalah dan tiba-tiba di tempat parkiran datang enam orang dengan
membawa samurai. Salah satu diantaranya memukul dada saya,” ceritar Swastawan
yang mengaku bekerja sebagai security di Kuta, Badung ini.
Akibat kejadian itu, korban pulang mengantar dirinya ke rumah di Dusun
Tengah, Desa Busungbiu. ”Kakak saya balik lagi ke tempat semula setelah
mengantar saya dan dua jam setelah itu saya mendapat kabar kakak saya
meninggal,” ungkapnya.
Saat mayat korban ditemukan, mobil Avanza DK-854-AM yang dibawa korban
terparkir di seberang jalan dari TKP dalam kondisi dua ban kempes dan tidak
mengalami kerusakan. Sedangkan di sekitar TKP terdapat sejumlah serpihan kaca
serta satu tiang baliho milik Hotel Gran Surya patah serta balihonya terjatuh .
Hasil olah TKP kepolisian menyebutkan, peristiwa itu tersebut tabrak
lari. Dan dari hasil penyelidikan, polisi menemukan sepeda motor warna merah
merk Suzuki dengan plat nomor P-5285-ES
terpakir di belakang Hotel Gran Surya. Motor yang belum diketahui pemiliknya
tersebut dalam kondisi lampu depan pecah, terdapat percikan darah
dan potongan rambut. Namun versi lain menyebutkan bahwa korban diduga dibunuh
akibat perselisihan di tempat hiburan tersebut.
Menurut orang tua korban, Wayan Suartha, anak pertamanya tersebut
sehari-hari berprofesi sebagai sopir travel di Denpasar. ”Dia yang akrab
dipanggil Lalut kebetulan pulang karena ada upacara dan malamnya pamit untuk
keluar bersama adiknya, Suwastawan,” papar Suartha.
Kabag Ops Polres Buleleng Kompol Riza Faisal ketika dikonfirmasi membenarkan
adanya peristiwa tersebut. Untuk kesimpulan sementara, menurut dia, peristiwa
yang merenggut nyawa tersebut merupakan peristiwa lakalantas. ”Itu sepertinya
tabrak lari dan sepeda motor pelaku telah ditemukan,” ungkapnya sembari
menambahkan, jajaran Kepolisian Resor Buleleng masih mengembangkan kasus tersebut, termasuk mencaru pelakunya,”
ungkap Riza Feisal. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com