Illustrasi laka lantas merenggut korban jiwa meninggal dunia |
Buleleng, Dewata News.Com – Dalam waktu kurang dari sepekan, pertengahan bulan September ini, peristiwa kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kabupaten Buleleng sudah merenggut nyawa lima orang meninggal dunia sebagai korban sia-sia di jalan raya dan delapan orang lainnya mengalami luka-luka. Dari data yang dihimpun pada Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Buleleng. hingga Kamis (18/09) laka lantas berdarah tersebut terjadi hampir setiap hari di kabupaten ujung utara Bali ini
Kecelakaan pertama terjadi di wilayah Kecamatan
Kubutambahan dengan korban meninggal dunia atas nama Jero Pasek Made Selamat
(60) alamat Dusun Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan. Sementara laka
lantas yang kedua, I Putu Putra Pratama Pardiana (21) seorang mahasiswa yang
beralamat di Jalan Abimanyu, Singaraja menjadi korban tabrak lari (Tabri)
sebuah truck yang tidak dikenal saat berpapasan mengambil haluan terlalu ke
kanan di jalan jurusan Singaraja-Lovina Km 7-8 wilayah Desa Anturan.
Selanmjutnya, kasus laka lantas terjadi di
Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, lantaran ”adu jangkrik” Kadek Linda
Fransiska Dewi (23) yang beralamat di Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt
dan Putu Budiasa (40) yang beralamat di Desa Busungbiu meninggal dunia ditempat
(TKP) sedangkan dua orang yang sama-sama dalam keadaan dibonceng mengalami luka
serius hingga dilarikan ke rumah sakit.
Sedangkan pada hari Rabu (17/09) pukul
12.00 Wita peristiwa laka lanmtas, justru dipicu oleh tiga kendaraan yang
berjejer melaju dijalan raya Desa Dencarik, Banjar. Made Juliawan (14) yang
membonceng Komang Darma Suparta (14) yang keduanya beralamat di Desa Sidatapa,
Banjar dengan menggunakan sepeda motor DK-5541-FD saat hendak menyalip ketiga
kendaraan yang sedang berjejer justru mengalami ”adu jangkrik” lantaran sepeda
motor dengan DK-8588-UD yang dikendarai oleh Muhamad Hamdani (23) muncul dari
arah berlawanan.
Dari peristiwa laka lantas tersebut, Made
Juliawan meninggal dunia akibat luka-luka yang dialaminya, sedangkan Darma dan
Hamdani terpaksa dirawat di rumah sakit.
"Kejadiannya dipicu 3 pengendara yang
melaju dengan cara berjejer, 2 orang pelajar yang berboncengan hendak mendahului,
sedangkan dari arah berlawanan juga muncul sebuah sepeda motor, sehingga
terjadi ”adu jangkrik”, mengakibatkan Made Juliawan meninggal dunia,"
papar Kasubbag Humas Polres Buleleng AKP Agus Widarma Putra di Singaraja, Kamis
(18/09).
Ia menghimbau, masyarakat pengguna jalan
raya hendaknya saat mengendarai sepeda motor menghindari beriringan, karena
dapat memicu kecelakaan. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com