Buleleng,
Dewata News.Com –Dr. Nyoman Jampel,M.Pd dipastikan menggantikan posisi kursi jabatan Rektor
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) setelah dalam penyaringan / pemilihan
digelar dalam rapat Senat Undiksha di Singaraja, pada hari Kamis (25/09). Dalam proses
penyaringan calon Rektor itu, Dr. Nyoman Jampel, M.Pd mengantongi 34 suara,
sementara rival terkuatnya Prof. Dr. Made Sutama, M.Pd hanya mampu meraih 24
suara.
Rapat Senat Terbuka dipimpin Ketua Senat Undiksha Prof. Dr.Nyoman
Sudiana, M.Pd itu dihadiri 60 anggota melakukan penjaringan atas 5 orang
kandidat Rektor. Lima orang yang mengadu nasib untuk menduduki kursi jabatan
rektor, yakni Dr. Nyoman Jampel, M.Pd, Nyoman Suwarnajaya, MA, Prof Suharsono
Naswan, Prof. Dr.Made Sutama, M.Pd, serta Prof. Dr.Nyoman Wijana.
Menurut Ketua Panitia Prof. Nengah Suwandi, proses penyaringan calon
rektor Undiksha berjalan tertib dan lancar, kendati dari 60 anggota yang
memberikan pilihannya, 2 anggota diantaranya abstain.
”Hasil dari proses penyaringan calon rektor Undiksha ini, selanjutnya akan dilaporkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan cq Dirjen Pendidikan Tinggi,” ujarnya.
Dari keterangan yang dihimpun Dewata News di Singaraja, Sabtu (27/09),
Doctor Nyoman Jampel kelahiran Bualu, Badung 10 Oktober 1959 ini memang sudah
jauh hari disiapkan sebagai pengganti Prof. Nyoman Sudiana, M.Pd yang low profil ini.
Salah satu dosen di Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha Singaraja
mengatakan, paska penyaringan calon rektor ini hendaknya tetap memelihara
semangat ”menyame braya” sebagai konsep Tri Hita Karana, agar terciptanya
kondusivitas kehidupan kampus.
”Mari pinggirkan rasa kecewa, apalagi sakit hati, dendam, sehingga
berpotensi munculnya perlawanan baru,agitasi, isu minir yang bisa sedikit
memberi warna muram kondusivitas,” ujar Dr. Gede Artawan, M.Pd ditengah riuhnya
kicauan burung dikediamannya. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com