Gubernur Bawa Air ”Surga” ke Pacung, Bagian Humas Buleleng Ajak Wartawan Press Tour ke Palembang - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/12/14

Gubernur Bawa Air ”Surga” ke Pacung, Bagian Humas Buleleng Ajak Wartawan Press Tour ke Palembang

Ilustrasi-Seorang warga terpaksa berjalan jauh untuk mengambil air bersih,


Buleleng, Dewata News.Com – Musim kemarau berkepanjangan mengakibatkan beberapa desa di kabupaten ujung utara Bali ini mengalami krisis air bersih. Seperti halnya September 2013 lalu, Desa Julah dan Desa Pacung di Kecamatan Tejakula, tahun ini kembali mengalami krisis air bersih, di samping Desa Tegalinggah dan Desa Selat, Kecamatan Sukasada.

    Ditengah suasana warga masyarakat di empat desa yang ada di Buleleng, Bali ini berjuang mendapatkan setitik air, Bagian Humas dan Protokol Setkab Buleleng mengajak sejumlah wartawan press tour ke Palembang, Sumatera Selatan. Kegiatan ke luar Bali sebagai program rutin tahunan Bagian Humas dan Protokol Setkab Buleleng itu dikoordinir Kabag Humas Gede Sugiantara.

    Rombongan press tour ini meninggalkan Kota Singaraja, pada hari Selasa (09/09) subuh ke Kota Palembang melalui bandara international Ngurah Rai, Denpasar. Sementara dari salah satu wartawan media elektronik, Rabu (10/09) meng-uploud di status Facebook, 9 jam lalu berkunjung ke Bangkok dari Malaysia Kualalumpur International Airport. 

    Sementara itu, Rabu (10/09) Gubernur Bali Made Mangku Pastika hatinya terenyuh setelah melihat tayangan sebuah stasiun televisi atas kondisi krisis air bersih di beberapa desa di kabupaten kelahirannya itu, dan seketika menghubungi beberapa pimpinan dinas terkait, diajak ke Desa Pacung, Kecamatan Tejakula meski banyak acara yang harus ditinggalkan di Denpasar.

     Gubernur didampingi Kepala BPBD Provinsi Bali Dewa Indra, Kadis PU maupun Kadis Sosial Nyoman Wenten dan  Karo Humas Dewa Gede Mahendra setelah diterima Kepala BPBD Buleleng Ketut Yasa dan Camat Tejakula Widiarta di pelataran Pura Ponjok Batu, langsung mengunjungi warga yang ada di Kelompok Bale Bene, Banjar Dinas Antasari, Desa Pacung.
                                                                          
  Gubernur Bali kucurkan "air surga" di Banjar Dinas Antasari, Desa Pacung 
                        
     Sambil mengucurkan air dari selang tangki ke beberapa tempat air yang ditaruh antre, Gubernur mengatakan, air ini bagaikan air surga. ”Seperti halnya ketika saya mengikuti pendidikan dan terlibat latihan keras, hanya diberikan air sebatas tutup botol, sehingga saya bilang “ini air surga pak Panglima”, ujarnya.

    Menurut Sekretaris Desa Pacung Made Sukerata, sekitar 737 Kepala Keluarga (KK) dari jumlah penduduk 1.045 KK yang tinggal di Banjar Dinas Alasari dan Banjar Dinas Antasari mengalami krisis air bersih, sisanya adalah warga yang memiliki bak penampungan air tadah hujan yang masih bisa dimanfaatkan. Sedangkan warga masyarakat yang tinggal di Banjar Dinas Kubuanjar bisa diatasi dengan air PDAM.

    Sebagai hal mendesak mengatasi krisis air ini, menurut Gubernur Pastika, dengan memberdayakan tangki-tangki air milik BPBD Provinsi maupun Kabupaten yang langsung mendrop ke lokasi yang dekat dengan perumahan penduduk.

    Di depan Balai Kelompok Bale Bene, Banjar Dinas Antasari, Pacung, Gubernur Pastika dengan raut wajah sedih secara simbolis menyerahkan jirigen air, disamping mengisi air berbagai tempat milik warga dari tangki air milik BPBD Provinsi Bali. Karena sebelumnya, warga mencari air cukup jauh, sehingga banyak waktu terbuang yang harusnya untuk bekerja. Terlebih wilayah pemukiman mereka di wilayah perbukitan yang tandus.

      Permasalahan lain krisis air yang terjadi hampir setiap tahun ini, selain topografi tempat tinggal masyarakat yang banyak bermukim di perbukitan, adalah pasokan energi listrik. Biaya yang dibutuhkan untuk mengangkat air ke desa-desa di lereng bukit di Kecamatan Tejakula, sangat besar, terutama untuk biaya operasional generator yang cukup besar.

     Untuk hal itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, 9 September 2013 lalu berjanji akan melakukan koordinasi dengan pihak PLN dan PLTGU Pemaron, guna membantu memberikan pasokan listrik untuk mendukung solusi krisis air di Buleleng. ”Misi sosial sebagai kepala daerah dengan melakukan negosiasi ke PLN. Karena PLN memiliki CSR untuk masyarakat, dengan dibantu diberikan  CSR berupa pasokan listrik dalam menunjang generator untuk menyalurkan air hingga ke atas bukit, maka krisis air akan sedikit teratasi,” harap bupati setahun lalu.

     Krisis air bersih bulan September 2013 juga melanda 7.000 kepala keluarga (KK) di Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng pun mendistribusikan air bersih ke warga. BPBD Buleleng mendistribusikan air bersih ke sejumlah desa yang mengalami krisis.

    Sementara saat sebagian warga di Desa Pacung dan Desa Julah ini kekurangan air, Rabu (10/09) siang tampak BPBD Bali maupun BPBD Buleleng mendistribusikan air bersih ke desa yang mengalami krisis, dua hari sekali dengan tangki berisi 5.000 liter air yang dibawa menelusuri jalan menanjak dari kawasan Pura Ponjok Batu. (DN~TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com