Banyak Petani Tebang Pohon Anggur - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/25/14

Banyak Petani Tebang Pohon Anggur



                                                                             
                                      Saat ini tengah dikembangkan komoditi anggur merah.                 
Buleleng, Dewata News.Com  --   Belakangan ini, banyak petani anggur menebang pohon anggurnya dan beralih menanam padi. Faktor penyebabnya, selain kualitas buahnya tidak sebagus dulu, harganya juga terus mengalami penurunan. Saat ini lahan tersisa untuk bertani anggur di Kabupaten Buleleng sebanyak 2.596 hektare. Luas lahan itu tersebar di tiga kecamatan yang selama ini dikenal sebagai sentra penghasil anggur.

      Dari data yang sebelumnya dilansir Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Buleleng tahun 2012 – 2013 lahan anggur yang dialihfungsikan sebagai tanah pertanian dari 5.192 hektare saat ini menjadi  3.891 hektare. Dan hasil produksinyapun terus menyusut tahun 2012 mencapai 12.374 ton menjadi  8.754 ton tahun ini. ”Penurunan lahan anggur sangat berpengaruh terhadap turunnyaproduksi,” katanya.

     Dan saat ini, menurut  Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Buleleng  Nyoman Swatantra, lahan anggur yang tersisa 2.596 hektare dengan kapasitas produksi mencapai 8.248 ton per tahun. Jumlah tersebut tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Banjar, Kecamatan Seririt dan Kecamatan Gerokgak.
      ”Luas lahan kebun anggur jenis alfonso di Kecamatan Banjar tersisa 992 hektare, Kecamatan Seririt 875 hektare dan Kecamatan Gerokgak seluas 746 hektare,” jelasnya di Singaraja, Kamis (25/09).

     Selama ini, kata Swatantra, Distannak Buleleng hanya bisa memberikan pendampingan kepada para petani, karena pertanian anggur tersebut bersifat swakelola. ”Pendampingan kami  dengan memberikan Bimtek, termasuk untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia/pestisida,” jelasnya.

      Tidak hanya jenis anggur alfonso, saat ini juga tengah dikembangkan komoditi unggulan lainya, yakni anggur merah. Sedikitnya 1.000 bibit anggur merah sudah didrop ke kelompok tani di tiga  kecamatan, Gerokgak, Seririt, dan Banjar.

    ”Karena tanaman ini sangat cocok dengan iklim yang ada di Buleleng, kami mencoba mengembangkan anggur merah. Tentunya harapan anggur merah tersebut bisa berkembang sebagai produk unggulan Buleleng ke depan,” tandasnya. (DN~TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com