Buleleng (Dewata News) – Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) sebagai rumah sakit terbesar di kabupaten ujung utara Bali
ini, selain sejak awal Februari lalu membuka ruang Lely sebagai kamar rawat
inap kelas 3 yang diperuntukkan bagi pasien yang menggunakan fasilitas Jaminan
Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), juga akan membangun
IRD (Instalasi Rawat Darurat).
Direktur Utama RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana mengatakan, ruang Lely
dengan standar kamar kelas 3 nasional tersebut
menampung 16 pasien serta mendukung 132 tempat tidur kelas 3 yang sudah
ada sebelumnya.
Dirut RSUD Buleleng Gede Wiartana |
Dirut RSUD Buleleng Gede Wiartana menyatakan, dengan dibukanya
ruang Lely di rumah sakit yang dipimpinnya itu telah mempersiapkan ruang rawat
inap untuk kelas 3, atau 59% dari total kamar RSUD yang total berjumlah 249
tempat tidur.
”Rata-rata pasien kelas 3 per/bulannya sampai dengan 94 %, ini yang kami
antisipasi agar semua pasien mendapatkan penanganan yang layak,” tegasnya.
Lokasi akan dibangun IRD |
Terkait rencana pembangunan IRD, Dirut Gede Wiartana mengungkapkan, dimaksudkan
untuk peningkatan sarana pelayanan kepada masyarakat yang holistik dan
profesional.
“Setelah lahan bekas bangunan itu diratakan, di
bagian basement paling bawah akan dibangun tempat parkir. Lantai satu
berisi pelayanan, lantai dua dan tiga perawatan intensif dan lantai empat
berisi meeting room,” papar
Wiartana.
Gedung
IRD RSUD Kabupaten Buleleng menurut rencana akan dibangun di tahun 2015, sebab
rencana pembanguan di tahun 2014 mengalami kendala pembebasan lahan serta
tender yang gagal. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com