Denpasar, Dewata News. Com
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengapresiasi diadakannya pagelaran budaya dan adat Bali dalam Bali Mandara Mahalango yang telah diselenggarakan dari tangggal 13 Juli 2014 lalu hingga 28 Agustus mendatang. Apresiasi Pastika ini terlihat dari partisipasinya yang penuh antusias dalam menyaksikan Pagelaran Peragaan Busana, Sabtu (9/8) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar.
Pastika yang didampingi Ny. Ayu Pastika mengharapkan acara ini bisa dimanfaatkan sebagai ajang promosi budaya dan kesenian Bali khususnya dalam hal memperkenalkan hasil industri tradisional Bali seperti endek, songket, dan tenun ikat sehingga dapat bersaing di kancah Internasional. “Potensi kerajinan tradisonal yang ada di Bali patut untuk kita banggakan, melalui perkembangan mode saat ini tenun ikat, endek dan songket tidak kalah dengan mode-mode dari barat. Untuk itu saya berharap industri kreatif ini dapat terus dikembangkan sehingga pakaian adat dari Bali ini dapat diperkenalkan pada kancah internasional”, ujarnya. Lebih lanjut ia juga menghimbau hendaknya momen ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu langkah untuk melakukan diplomasi budaya yakni dengan mengangkat kembali unsur-unsur budaya tradisonal melalui para seniman, salah satunya adalah disainer busana.
Acara pagelaran peragaan busana kali ini terasa sangat spesial, hal ini dikarenakan Ny. Ayu Pastika turut serta menuangkan ide kreatifnya dalam mempertunjukan hasil rancangan busananya. Ayu Pastika berharapan besar dan optimis kain tradisional tetap layak digunakan pada era modern saat ini tanpa harus menjadi ketinggalan jaman. Hal tersebut Ia tunjukan dari tiga tema rancangan busana yang diciptakannya yang materinya berasal dari kain endek, songket dan tenun ikat kedalam tema glamour, kasual dan formal.
Ayu Pastika berharap kegiatan yang digelar hari ini dapat menginspirasi semangat para anak muda Bali untuk menekuni industri kerajinan Bali dan sekaligus bangga menggunakan kain tradisional sebagai gaya berbusana sehari-hari. “Saya juga ingin menunjukkan bahwa terdapat perbedaan-perbedaan motif songket, endek serta tenun yang memiliki karakter tersendiri dan tentunya hal tersebut perlu dipahami. Saya harap peragaan busana ini dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat Bali, bahwa kain tradisional tidak hanya untuk upacara saja tapi dapat digunakan untuk fesyen moderen,”pungkasnya.
Peragaan busana ini juga didukung karya dari rancangan desiner Bintang Mirah yang mengambil tema Tenun For The World, selain itu peragaan busana ini juga diramaikan dengan karya-karya hasil desainer Tude Togog dan Cok Abi Nanda yang dikenal dengan konsep Polengnya. Sedangkan para model peragaan busan ini berasal dari para finalis Jegeg Bagus Bali 2014, epara kepala SKPD Provinsi Bali beserta istri.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ny. Dayu Sudikerta, Sekda Provinsi Bali, Cok Ngurah Pemayun beserta Ny. CIA Pemayun, dan para pimpinan SKPD Provinsi Bali di lingkungan Pemprov Bali beserta istri. (DN - HUM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com