Keterpaduan dan Sinergitas Kunci Penting Membangun Masyarakat Sejahtera - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/13/14

Keterpaduan dan Sinergitas Kunci Penting Membangun Masyarakat Sejahtera



Denpasar, Dewata News. Com

Keterpaduan dan sinergitas baik lintas sektor maupun wilayah merupakan hal yang penting dalam membantu masyarakat bangkit dari kemiskinan dan membuatnya menjadi sejahtera. Demikian disampaikan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dalam sambutannya pada acara Evaluasi Sinergitas Program Pengentasan Kemiskinan Terpadu Bali Mandara Pada Desa Gerbangsadu, Selasa (12/8) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar. “Perlu dipahami bahwa program Gerbangsadu bukan hanya urusan uang 1 Milyar namun lebih pada bagaimana kita harus memadukan dan mensinergikan semua program yang ada baik lintas sektor maupun wilayah agar sebagai pemimpin, baik itu kepala desa, lurah, maupun yang lainnya bisa membuat masyarakat yang dipimpinnya menjadi sejahtera”, himbaunya. 

Lebih jauh, Pastika juga mengharapkan SKPD baik di jajaran pemerintah provinsi maupun di kabupaten/kota hendaknya turut dalam keterpaduan tersebut dan ikut untuk memikirkan serta menyiapkan personil yang arahnya nanti untuk kesejahteraan masyarakat karena tugas tujuan dari negara membentuk pemerintah adalah untuk mensejahterahkan rakyatnya, jika tidak ikut berfikir ke arah sana maka semua akan sia-sia. “Maju atau tidaknya suatu desa tergantung dari pemimpinnya begitu pula sukses atau tidaknya seorang pemimpin adalah mampu mensejahterakan rakyatnya, seperti yang sering saya katakan pemimpin yang membiarkan dan membuat masyarakatnya menjadi miskin itu dosanya maha besar sebaliknya jika pemimpin tersebut bisa membuat masyarakatnya menjadi sejahtera itu pahalanya maha besar”, ujarnya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (BPMPD) Provinsi Bali yang merupakan leading sector dari kegiatan ini dalam laporannya menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan serangkaian dengan Hari Ulang Tahun Pemerintah Provinsi Bali yang ke-56 yang jatuh pada tanggal 14 Agustus mendatang, dengan tema Melalui Hari Jadi Pemprov ke -56 kita Mantapkan Sinergitas Program Bali Mandara dalam Mengentaskan Kemiskinan di Provinsi Bali. 

Lihadnyana memaparkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui perkembangan ketercapaian program serta hambatan dan kendala yang dihadapi serta memastikan bahwa program sudah diterima oleh semua desa. Acara tersebut dihadiri oleh 420 peserta yang terdiri dari 177 Kepala Desa penerima gerbangsadu, 177 Pendamping, BPMPD Kabupaten serta Para Kepala SKPD di lingkungan Provinsi Bali. Lebih lanjut, Lihadnyana menambahkan dari tahun 2012 hingga tahun 2014 Pemprov Bali telah memberikan bantuan Gerbangsadu kepada 177 desa dimana 20 % dari dana Gerbangsadu yang diberikan digunakan untuk penunjang dan pemasaran.

Dalam kegiatan ini juga menampilkan testimoni dari perwakilan 6 Kepala Desa yang bertujuan untuk mengetahui hambatan dan kendala yang dihadapi serta memberi masukan untuk perbaikan program Bali Mandara ke depannya. Enam Kepala Desa tersebut antara lain Kepala Desa Bebandem, Gede Parta Dana, Kepala Desa Tamblang, Nengah Sudarsana, Kepala Desa Banjar Anyar, Made Budiana, Kepala Desa Dawan Kaler, Kadek Sudamawa, SH, Kepala Desa Landih Kec. Bangli, Ketut Sudana dan Kepala Desa Bakbakan, Ketut Darsa. 

Dari semua kepala desa rata-rata semua sudah memanfaatkan dana Gerbangsadu telah memberika kontribusi positif serta sudah berdampak langsung pada Rumah Tangga Sasaran (RTS) seperti contohnya Desa Bebandem yang dana gerbangsadu Rp. 800 juta digunakan untuk usaha Ekonomi Produktif sebanyak 25 anggota seperti pengolahan buah salak yang dipasarkan hingga ke Denpasar serta Pengrajin Pande Besi. Walaupun untuk program Bali Mandara yang lainnya seperti JKBM maupun Simantri, rata-rata keenam desa tersebut, kartu JKBM belum diterima oleh masyarakat miskin serta masih terdapat beberapa desa yang belum menikmati Simantri dan bedah rumah.

Menanggapi hal tersebut, Pastika menghimbau agar evaluasi yang continue dari setiap program selalu dilaksanakan untuk mengetahui kelemahan dan hambatan yang dihadapi di lapangan, ia juga mengapresiasi kegiatan ini sehingga kita bisa mengetahui ketercapaian program dan masyarakat yang belum tersentuh oleh program Bali Mandara. Untuk gerbangsadu, Pastika menegaskan gerbangsadu akan dievaluasi, dari awalnya untuk desa dengan tingkat kemiskinan dibawah 35 %, meningkat menjadi dibawah 25 % yang pada akhirnya untuk desa di bawah 5 %. Pastika akan menambah lagi jika desa tersebut meningkat kemiskinannya dan itupun jika desa tersebut mampu mengelolanya. 

Menanggapi desa yang belum menerima Simantri, Pastika menanggapi bahwa untuk desa yang tidak memiliki peternakan tidak diberikan agar bantuan program yang diberikan benar-benar mengena dan dimanfaatkan dengan baik, dan untuk masyarakat yang belum menerima JKBM, Pastika menghimbau agar kepala desa benar-benar mendata masyarakatnya sehingga semua terdistribusi dengan baik, apalagi saat ini sudah ada e-JKBM dan pemprov sudah memberikan 1 orang teknisi setiap rumah sakit dan puskesmas sehingga lebih mudah di data dan diketahui penyakit yang diderita.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemberian penghargaan secara simbolis oleh Gubernur Bali yang didampingi oleh Kepala BPMPD kepada peserta lomba desa/ kelurahan yakni Juara I kepada desa Ekasari Kec. Melaya, Juara II kepada Desa Tihingan Kec. Banjarangkan Kabupaten Klungkung, dan Juara III kepada Desa Batubulan Kec.Sukawati Kab. Gianyar. Penghargaan juga diberikan untuk penerima Sikompak Award, Lomba Cipta Menu, Bantuan RTS Posyandu Paripurna dan PPIP untuk 100 peserta Gerbangsadu. (Dn - HUM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com