Empat Tahun Kepemimpinan Eka-Jaya Diwarnai Aksi Sosial - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/11/14

Empat Tahun Kepemimpinan Eka-Jaya Diwarnai Aksi Sosial



Tabanan, Dewata News. Com

Tidak terasa pemerintahan Eka-Jaya (Ni Putu Eka Wiryastuti - Komang Gede Sanjaya) sudah memasuki usia Empat tahun. Berbagai program telah digulirkan yang tujuannya menyentuh langsung kepentingan masyarakat seperti beberapa aksi sosial yang telah dilakukan belum lama ini. Salah satunya kunjungan ke tempat pembuatan kaki palsu milik I Ketut Sudarmada, di Banjar Paka, Desa Sanda, Kecamatan Pupuan.

Memberdayakan penyandang cacat, menurut Bupati Eka tidak hanya mendukung sarana dan prasarananya saja, namun bagaimana kita mampu menumbuhkan kembali rasa percaya diri (psikologis) yang mereka miliki serta menyelamatkan hidup mereka sehingga mereka selalu bersyukur akan kehidupan.

Upaya pembuatan kaki palsu milik Ketut Sudarmada sendiri merupakan kegiatan sosial untuk membantu mereka-mereka yang kehilangan kaki maupun alat indra lainnya. Upaya yang dirintis sejak tahun 1984 silam ini merupakan langkah awal untuk menolong orang lain ketika dirinya mengalami kecelakaan dan kehilangan sebelah kaki. Karena merasa tidak nyaman dengan "kaki baru" yang dimiliki dari Mojokerto, maka dirinya berinisiatif membuat sendiri "kaki baru" tersebut. "Terus terang saya sangat tidak nyaman dengan kaki palsu buatan Mojokerto. Maka saya membuat sendiri kaki baru yang disesuaikan dengan kondisi penyandang cacat itu sendiri," jelasnya.
Sudarmada juga mengungkapkan, jika kaki-kaki yang dibuatnya memiliki ciri-ciri khusus. Dimana kaki dibuat disesuaikan dengan kondisi pasien. Pasien terlebih dahulu harus bisa beradaptasi dengan kaki yang baru dan merasa nyaman. "Merasa nyaman inilah yang sulit di cari. Maka dalam membuat kaki palsu, saya harus melihat secara langsung pasien itu sendiri," ungkapnya.

Pria lulusan hukum ini juga menjelaskan dalam upaya pembuatan kaki palsu ini harus memenuhi 4 unsur, diantaranya unsur teknis, kesehatan, budaya dan yang terpenting adalah ekonomi. Dimana ekonomi dalam hal ini permodalan menjadi prioritas utama. Dirinya pun berharap bantuan permodalan kepada Bupati Tabanan agar upaya penyelamatan ini bisa eksis. "Saya berharap kepada Ibu Bupati untuk bisa meperhatikan kami-kami yang memiliki keterbatasan fisik. Karena bukan bukan kita, siapa lagi yang akan membantu mereka," harapnya.

Penghargaan yang setinggi-tingginya ditunjukkan Bupati Tabanan. Karena dengan keterbatasan fisik yang dimiliki Ketut Sudarmada, dirinya masih bisa membantu penyandang cacat lainnya. Untuk itu, dirinya mengintruksikan kepada dinas-dinas terkait untuk kembali menumbuhkembangkan upaya ini menjadi usaha yang tetap eksis dan mampu memberikan pelayanan yang maksimal bagi penyandang cacat lainnya, yang tidak hanya berasal dari Tabanan, Bali, Indonesia namun juga dari luar negeri. Kerjasama dalam bentuk MOU antara pemerintah dengan Ketut Sudarmada pun juga akan dibuat. Dimana dalam kerjasama tersebut, Pemkab akan menyokong dana pembuatan kaki-kaki palsu sehingga kedepan usaha ini akan tumbuh dan berkembang sebagai tempat yang layak untuk memberdayakan para penyandang cacat. "Untuk mengembangkan usaha ini diperlukan skill khusus dengan permintaan khusus. Oleh karenanya diperlukan pelatihan SDM khusus sehingga mampu menciptakan peluang kerja bagi masyarakat sekitar," ungkapnya.

Dirinya juga berpesan kepada mereka-mereka yang memiliki keterbatasan fisik, jangan pernah berkecil hati dan putus asa. Meski memiliki keterbatasan, kita harus berjiwa besar dan berguna bagi masyarakat lainnya. "Jangan pernah terpuruh dan putus asa. Jadilah manusia yang berguna untuk masyarakat banyak," pesannya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga berkesempatan berbincang-bincang dengan penyandang cacat asal Medan, Zul Hamdani (26). Dirinya menuturkan kepada Bupati, jika disinilah dirinya merasa nyaman dengan kaki yang disediakan oleh Ketut Sudarmada. Sejak kecelakaan yang dialami tahun 2010 lalu, dirinya juga telah menggunakan kaki palsu buatan orang lalin. Namun perasaannya selalu sakit dan tidak nyaman. "Bapak Ketut lah yang telah membesarkan jiwa saya untuk lebih berbesar hati. Sedikit demi sedikit, akhirnya saya bisa bangkit lagi," ucapnya sembari berjalan dengan menggunakan tongkat.

Tidak sampai disana, di bidang pendidikan paket Eka-Jaya juga menyerahkan bantuan kepada siswa yatim piatu di Pupuan. Dengan menggandeng Yayasan Ekalawya Educare Foundation, Bupati Tabanan memberikan santunan kepada siswa yang merupakan anak yatim piatu yang tidak lagi memiliki orang tua.
Ketiga anak yang mendapat bantuan tersebut, masing-masing adalah Ni Nyoman Trisna Yulianti (11) siswa SMP N 2 Penebel,  Ni Putu Indra Pramayanthi (12) siswa SMP N 2 Pupuan, serta I Kadek Agus Dharma Putra (9) siswa SD N 1 Sanda, Pupuan. Bantuan yang diberikan berupa peralatan sekolah dan uang tunai.

Bupati Tabanan berharap, bantuan yang diberikan kepada anak usia sekolah yang berasal dari rumah tangga/keluarga miskin dapat terus bersekolah, tidak putus sekolah serta kedepan dapat memutus rantai kemiskinan. “Saya berharap dengan bantuan ini dapat memotivasi siswa untuk terus bersekolah. Karena dengan pendidikan, kita dapat merubah hidup kita menjadi lebih baik,” harapnya.  (DN - HUM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com