Wabup Sutjidra ketika merapatkan barisan kepala sekolah di Buleleng |
Buleleng, Dewata News.Com – Warga masyarakat di Kabupaten Buleleng yang terjangkit HIV/AIDS hingga bulan Maret 2014 nyaris tembus 2.000 orang, tepatnya data menunjukkan sudah mencapai 1.992 orang.
Wakil Bupati Buleleng Nyoman
Sutjidra menyatakan kekhawatirannya dengan makin merebaknya permasalahan prostitusi dan semakin meningkatnya
angka pengidap HIV/AIDS yang terjadi belakangan ini.
Dengan fenomena tersebut, Wabup selaku
Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Buleleng Nyoman
Sutjidra merapatkan barisan guna memberikan edukasi serta proteksi dini kepada
Kepala Sekolah se-Kabupaten Buleleng di Gedung Serba Guna SMA Negeri 1
Singaraja, Rabu (02/07).
”Pentingnya memberikan edukasi serta
proteksi dini kepada Kepala Sekolah untuk lebih memantapkan peran Kelompok
Siswa Peduli Aids dan Narkoba (KSPAN) di masing-masing sekolah,” ungkap
Sutjidra.
Wabup yang profesi dokter ini menilai,
saat ini telah terjadi perubahan trend pengidap HIV/AIDS yang menyasar kalangan
pelajar, mengingat tingginya angka seks bebas di kalangan remaja serta pengaruh
prostitusi akibat pergaulan bebas di usia produktif,
”Saat ini terjadi pergerakan pengidap HIV/AIDS dari peralihan masa
remaja ke dewasa, ini yang kami terus antisipasi lewat KSPAN yang telah
dibentuk di sekolah, sehingga kami yakin dan optimis bisa diminimalisir, ”
ujarnya.
Terkait dengan isu penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya, Jatim yang dikhawatirkan dapat berdampak di Buleleng, Sutjidra mengisyaratkan, Pemkab Buleleng telah membentuk tim yustisi yang setiap minggu terus terjun melakukan sweeping ke tempat lokalisasi dan kafé yang dianggap berpotensi sebagai lokasi prostitusi.
Bahkan, kata dia, proyeksi kedepannya direncanakan akan membuat Peraturan
Daerah (Perda) khusus untuk mengkaji masalah lokalisasi prostitusi agar tidak
berdampak negatif terhadap Buleleng, (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com