TNBB Naikkan Tarif Dituding Cederai Pariwisata Buleleng - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/20/14

TNBB Naikkan Tarif Dituding Cederai Pariwisata Buleleng


Dermaga di Pulau Menjangan

Buleleng, Dewata News.com – Kebijakan sepihak Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang menaikkan tarif masuk ke Pulau Menjangan hingga 100 persen dituding mencederai iklim pariwisata Buleleng.

     ”Kebijakan menaikan tarif sebesar itu jelas mencederai iklim pariwisata Buleleng,” tegas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, Ketut Warkadea di Singaraja, Minggu (20/07).

      Menurut tokoh adat Kubutambahan ini, semesatinya pihak TNBB tidak seenaknya melakukan kebijakan tanpa melakukan koordinasi dengan Pememerintah Kabupaten  Buleleng. Terlebih kebijakan yang dilakukan menyangkut kepentingan orang banyak.

     ”Sekalipun TNBB mempunyai dasar hukum untuk menaikkan tarif, kami seharusnya diajak bicara dengan duduk bersama. Dengan demikian, nantinya ada pertimbangan untung rugi, terutama terkait kondisi pariwisata di Buleleng,” ujarnya.

     Menurut Warkadea, kebijakan kenaikan tarif itu di tolak. terutama oleh pelaku pariwisata, khususnya Kelompok Nelayan Banyumandi dan para turis yang bermaskud berlibur di Pulau Menjangan.

     Bahkan, pihaknya sangat khawatir atas ancaman TNBB yang akan mengusir setiap tamu yang berkunjung ke Pulau Menjangan tanpa mengantongi tiket yang telah di naikkan itu. ”Ini kan masalah, saya akan panggil pihak TNBB untuk menjelaskan persoalan ini,” ucap Warkadea.

    Sementara itu, Ketut Sutama dari Kelompok Nelayan Banyumandi dan Ketua Serikat  Nelayan Indonesia (SNI) tetap kukuh dengan penolakan kenaikan tarif itu. ”Besok (hari Senen ini,red) kami akan melakukan pertemuan dengan pihak TNBB,” ungkap Hari.

    Apapun hasilnya, kata dia, pihaknya akan tetap mendatangi Bupati Buleleng Agus Suradnyana untuk mengadukan tindakan sepihak yang dilakukan oleh TNBB. ”Mungkin setelah dari Gilimanuk (TNBB), kami akan ke kantor Bupati Buleleng di Singaraja,” ucapnya.

    Untuk diketahui, Kelompok Nelayan Banyumandi bersama sejumlah nelayan di Dusun Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Jumat (18/7) melakukan protes atas kebijakan sepihak TNBB yang menaikkan tarif hingga 1000 persen. Mereka membentangkan spanduk sepanjang puluhan meter berisi tandatangan penolakan untuk menentang arogansi itu. Tidak hanya itu, banyak tamu asing yang tidak setuju dengan kebijakan itu ikut membubuhkan tandatangan sebagai bentuk penolakan.

     Ketua Kelompok Nelayan Banyumandi Ketut Sutama di dampingi Abdul Hari dari Serikat Nelayan Indonesia (SNI) mengatakan, kebijakan menaikkan tarif oleh TNBB merupakan kebijakan tidak pro rakyat. Betapa tidak, kenaikan tarif itu mencapai 1000 persen dari sebelumnya. ”Tarif masuk ke Pulau Menjangan yang awalnya hanya Rp20 ribu. kini dinaikkan menjadi Rp200 ribu plus. Pihak TNBB berdalih, kenaikan itu berdasarkan PP No 12/2014 dan mulai berlaku Kamis (17/7). Kami menolak dan para tamu-pun keberatan, sehingga kami masih tetap memberlakukan tarif lama,” terangnya.
                                                                         
                                        Dermaga penyeberangan ke Pulau Menjangan di Labuhan Lalang

      Kenaikan tarif Rp200 ribu pus itu, menurut dia, karena masih ditambah dengan biaya lainnya, sehingga jika di total akan berjumlah    Rp225 ribu. ”Tarif untuk tujuan diving di tambah Rp25 ribu dan snorkling Rp20 ribu, jadi di total tamu atau wisatawan akan dikenakan tarif sebesar Rp225 ribu,” imbuhnya.

    Menurut Sutama, pemberlakuan tarif baru itu sangat memberatkan dan ke depan akan mematikan unit usaha mereka. ”Tamu sudah menolak, mereka mengaku berat dengan tarif semahal itu. Kalau saja kisaran kenaikannya Rp50 ribu masih masuk akal,” ucapnya.

     Kendati tarif dinaikkan, namun mereka menolak pemberlakuan tarif baru itu. Kata Sutama, pihak TNBB mengancam akan ‘mendeportasi’ setiap tamu yang masuk ke Pulau Menjangan tanpa mengantongi tiket dengan tarif baru. (DN~TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com