Dewata News - Tabanan
Persiapan sudah matang, panggung sudah dibangun, patung Bung Karno yang duduk di atas kursi sedang menunjuk pun sudah dihiasi kain merah putih. Para undangan dan simpatisan PDI-P serta masyarakat sekitar berkumpul di sekitar perempatan (catus pata) Kediri. Backdrop di belakang panggung berbunyi “Peresmian Patung Bung Karno Putra Sang Fajar oleh Megawati Soekarno Putri.” Baliho Bung Karno juga terdapat di sekitar lokasi. Arus lalu lintas Denpasar – Gilimanuk yang padat pada hari Senin (30/06/2014) pun mesti dialihkan untuk acara ini.
Menjelang sore, tidak ada tanda tanda Ketua Umum PDIP datang. Yang terjadi kemudian adalah bupati Tabanan Eka Wiryastuti, Wakil Bupati Sanjaya dan Ketua DPRD Tabanan ‘Boping’ Suryadi naik ke atas panggung dan membacakan deklarasi, intinya peresmian patung Bung Karno batal.
“Pada momentum yang baik ini saya Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi, Ibu Bupati dan Wakil Bupati, rekan-rekan forum koordinasi pimpinan Daerah, ketua Fraksi dan segenap fraksi ingin menyampaikan bahwa kami masih memiliki mata hati buat mendengarkan aspirasi rakyat. Dalam kesempatan inilah kami ingin menyampaikan pernyataan sikap kami bahwa yang kami utamakan adalah aspirasi rakyat,” tegasnya.
Terdapat 3 point pernyataan sikap yang disampaikan yaitu, pertama, kami mendengar dan menghargai aspirasi masyarakat yang ingin membangun kembali patung Wisnu Murti di tempat lain yang lebih representatif. Kedua, prosesi pembangunan patung Wisnu Murhi akan dilakukan sebagaimana mestinya. Ketiga, selama patung Wisnu Murti belum dibangun dan diresmikan, kami menyatakan bahwa patung Bung Karno yang berada di tempat ini kami nyatakan belum diresmikan.
“Karena sebagian Masyarakat menolak dan menuntut bahwa patung Wisnu Murti segera dibangun, maka dengan ini, Saya Ketua DPRD Tabanan, menyatakan bahwa patung Soekarno tidak kami resmikan sebelum patung Wisnu Murti diresmikan,” ujar I Ketut Suryadi.
Sebelumnya di catus pata ini berdiri bertahun-tahun patung Wisnu Murti. Saat Pemkab Tabanan mendapat hibah patung Bung Karno dari pematung asal Tabanan Nyoman Nuarta, patung Wisnu Murti ini dirobohkan tanpa mendapat persetujuan sejumlah pihak dan masyarakat. Akibatnya timbul pro dan kontra serta polemik, termasuk di media sosial. Bergantian masyarakat yang pro dan yang kontra melakukan aksinya di seputar lakasi letak patung.
Akhirnya, Malam Minggu, (28/6/2014) patung Bung Karno benar benar diletakan di atas tatakannya dengan alat berat. Kehadiran patung ini mendapat perhatian luas. Namun ternyata masih ada yang menolak dan juga ada yang menerima, sehingga patung ini batal diresmikan. (DN - SB)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com