Wanita Bali memang sejak kecil terlatih membuat “banten” |
Seantero jagat Bali memancarkan rona religius, membuat setiap orang termasuk wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan di Pulau Dewata merasa aman, nyaman, tentram dan kedamaian.
Buleleng, Dewata News.Co – Kehalusan jiwa dan
watak Kartini-kartini Bali bisa tersenyum berkat kelembutan maupun kepiawaian
dalam membuat banten dan sesaji (rangkaian janur), sarana ritual yang digelar
umat Hindu tiada hentinya.
Dr Ni
Luh Kartini yang dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana ini menyebut, wanita
Bali memang dikenal gigih dan sanggup kerja apa saja yang produktif dalam
meningkatkan pendapatan keluarga. Setiap saat mereka sangat sibuk menyiapkan
sarana ritual rangkaian beberapa hari suci yang bekalangan ini jatuh secara
beruntun, disamping aktivitas dan profesi yang digelutinya.
Sosok
wanita kelahiran Buleleng, Bali utara itu menilai kegigihan wanita Bali tampak
dengan tanpa pandang bulu dalam melakukan pekerjaan, jenis pekerjaan apapun
sangup dilakoninya.
Wanita
Bali, menurut Ni Luh Kartini, selain bekerja keras membantu suami menambah
pendapatan keluarga, mereka juga aktif dan berperan dalam menyukseskan kegiatan
ritual. “Kartini-kartini Bali sanggup
memberikan pemahaman yang baik tentang kodrat sebagai wanita, yakni menjadi ibu
yang penuh kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari yang terasa semakin berat,”
ungkapnya.
Wanita
Bali menyingsingkan lengan baju bekerja keras. Bisa jadi seorang perempuan Bali
pada siang hari menjadi pedagang, menekuni usaha industri kecil dan kerajinan
rumah tangga, namun pada malam harinya tampil sebagai seniman pentas di atas
panggung.
Mereka
tampil menari dengan lincah dan menyanyi di atas pentas diiringi gamelan,
instrumen musik tradisional Bali yang mampu menarik perhatian penonton,
termasuk wisatawan mancanegara maupun nusantara.
Dibalik
“bola mata” penari yang disorot sinar lampu itu, ternyata sosok wanita Bali
juga sanggup melakoni pekerjaan kasar, yakni bergelut dalam urusan pangan atau
buruh bangunan bekerja di bawah terik matahari, tanpa mengenyampingkan
peranannya sebagai ibu rumah tangga dan mengurus keluarga.
Wanita
Bali tidak pernah diam, berperan secara aktif dalam berbagai aspek pembangunan
serta berusaha meningkatkan kemampuan, keterampilan dan produktivitas kerja,
tanpa mengabaikan keluarga.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com