”Kartini-Kartini” Bali Di Tengah Aktivitas Ritual - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/2/14

”Kartini-Kartini” Bali Di Tengah Aktivitas Ritual

Wanita Bali memang sejak kecil terlatih membuat “banten”


Seantero jagat Bali memancarkan rona religius, membuat setiap orang termasuk wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan di Pulau Dewata merasa aman, nyaman, tentram dan kedamaian.


Buleleng, Dewata News.Co – Kehalusan jiwa dan watak Kartini-kartini Bali bisa tersenyum berkat kelembutan maupun kepiawaian dalam membuat banten dan sesaji (rangkaian janur), sarana ritual yang digelar umat Hindu tiada hentinya.

     Dr Ni Luh Kartini yang dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana ini menyebut, wanita Bali memang dikenal gigih dan sanggup kerja apa saja yang produktif dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Setiap saat mereka sangat sibuk menyiapkan sarana ritual rangkaian beberapa hari suci yang bekalangan ini jatuh secara beruntun, disamping aktivitas dan profesi yang digelutinya.

     Sosok wanita kelahiran Buleleng, Bali utara itu menilai kegigihan wanita Bali tampak dengan tanpa pandang bulu dalam melakukan pekerjaan, jenis pekerjaan apapun sangup dilakoninya.

    Wanita Bali, menurut Ni Luh Kartini, selain bekerja keras membantu suami menambah pendapatan keluarga, mereka juga aktif dan berperan dalam menyukseskan kegiatan ritual.   “Kartini-kartini Bali sanggup memberikan pemahaman yang baik tentang kodrat sebagai wanita, yakni menjadi ibu yang penuh kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari yang terasa semakin berat,” ungkapnya.

      Wanita Bali menyingsingkan lengan baju bekerja keras. Bisa jadi seorang perempuan Bali pada siang hari menjadi pedagang, menekuni usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga, namun pada malam harinya tampil sebagai seniman pentas di atas panggung.

     Mereka tampil menari dengan lincah dan menyanyi di atas pentas diiringi gamelan, instrumen musik tradisional Bali yang mampu menarik perhatian penonton, termasuk wisatawan mancanegara maupun nusantara.

      Dibalik “bola mata” penari yang disorot sinar lampu itu, ternyata sosok wanita Bali juga sanggup melakoni pekerjaan kasar, yakni bergelut dalam urusan pangan atau buruh bangunan bekerja di bawah terik matahari, tanpa mengenyampingkan peranannya sebagai ibu rumah tangga dan mengurus keluarga.

     Wanita Bali tidak pernah diam, berperan secara aktif dalam berbagai aspek pembangunan serta berusaha meningkatkan kemampuan, keterampilan dan produktivitas kerja, tanpa mengabaikan keluarga.

     “Metode mendidik anak belajar sambil bekerja sangat efektif dan menunjukan hasil gemilang, sehingga wanita Bali tidak pernah berkeluh kesah dalam menunaikan tugas serta kewajibannya”. (DN~TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com