Jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina, Eropa Timur, menyisakan kesedihan yang mendalam. Seperti yang dirasakan keluarga, Jane Madeleine Hadi Soetjipto, warga Indonesia menjadi penumpang di pesawat nahas itu.
Sasangka Hadi, putra semata wayang Jane, membenarkan ibunya ada di pesawat itu. Sasangka menceritakan, dirinya berusaha untuk menelepon kantor perwakilan Malaysia Airline yang ada di Jakarta sejak tadi malam hingga siang ini namun belum berhasil. "Malam tadi malah nggak berhasil masuk sama sekali saat ditelepon. Tadi pagi coba telepon lagi masuk, saya pikir langsung diterima tapi enggak ada yang angkat. Customer service-nya sibuk. Sampai saat ini pihak keluarga belum dapat keterangan apapun dari Malaysia Airlines," katanya saat ditemui wartawan di Apartemen Bona Vista, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (18/7).
Sasangka menambahkan, komunikasi terakhir dengan ibunya sekitar pukul 21.00 WIB Rabu (16/7) malam. "Pesawatnya kena tembak 4 jam setelah terbang, di perbatasan Ukraina dengan Rusia," imbuhnya. Dia berharap ada informasi resmi yang bisa diberikan pihak-pihak terkait seperti Malaysia Airlines, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), maupun dari KBRI di Malaysia, kepada keluarga korban. Sebab, kini mereka sangat menunggu.
Sebelum lepas landas dari Bandara Schipol di Amsterdam, seorang penumpang MH17 asal Belanda Cor Pan mengunggah foto pesawat di halaman Facebook miliknya. Cor Pan bersama kekasihnya terbang ke Kuala Lumpur. Dia mem-posting foto pesawat dengan keterangan sebagai berikut: "Jika pesawat ini hilang, beginilah penampakannya."
Dikutip dari Algmeene Dagblad, Jumat (18/7), Cor Pan berusia 33 tahun. Dia asal Volendam dan terbang bersama dengan kekasihnya Neeltje. "100 persen Cor dan Neel ada di pesawat itu," demikian sang kolega di Volendam. Cor dan Neel pergi dalam rangka liburan dua pekan ke Bali.
Salah satu korban pesawat Malaysia Airlines yang jatuh di Ukraina adalah warga Bali, Ody Huizen Titihalawa. Warga Perumahan Lotus, Jimbaran, Kabupaten Badung itu ke belanda untuk menjemput suami dan anaknya. Ody diketahui mempunyai suami berkewarganegaraan Belanda, Arnoud Huizen. Dari buah cinta mereka telah lahir anak semata wayangnya, Yelena Huizen.
"Dia berangkat ke Amsterdam pada tanggal 29 Juni 2014 untuk menjemput suami dan anaknya. Rencananya tiba di Bali tanggal 17 Juli 2014," kata Marta Titihalawa (41), sepupu korban, saat ditemui di rumahnya di Perumahan Dalung Permai Blok L, Kabupaten Badung. Ody, suami dan anak semata wayangnya itu lalu naik pesawat nahas itu. Tak dinyana, musibah datang dan menewaskan keluarga kecil ini. (DN - MDK)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com