Buleleng, Dewata News.Co – Peristiwa
kebakaran yang menimpa pusat perbelanjaan masyarakat, seperti pasar tradisional
tidak jarang memunculkan berbagai isu miring. Terlebih dalam suasana perhelatan
pesta demokrasi, baik Pemilu Bupati, Pemilu Gubernur maupun Pemilu Presiden.
Seperti halnya kebakaran yang menimpa Pasar Seririt yang merupakan pusat
perbelanjaan segitiga emas di Buleleng barat yang terjadi enam hari sebelum
Pemilu Presiden, tepatnya pada hari Kamis (03/07) malam sekitar pukul 19.30
Wita. Bahkan, Pasar Seririt seperti ”jerarat-jeririt” dari amukan si jago
merah.
Kenapa? Masih terpateri dalam ingatan masyarakat sebelas tahun lalu,
Pasar Seririt disiang bolong terbakar, pada hari Sabtu (28 Juli 2003) bahkan
bertepatan dengan Hari Raya Kuningan saat masyarakat Hindu menikmati perayaan
kemenangan dharma melawan adharma. Di bulan Juli 2014 ini, Pasar Seririt
kembali diobrak-abrik amukan si jago merah.
Enam hari sebelum pelaksanaan pesta rakyat untuk menentukan pemimpin
bangsa lima tahun ke depan, Pasar Seririt terbakar, sementara musibah yang
menimpa sebelas tahun lalu masih menyisakan trauma yang mendalam bagi
masyarakat, khususnya para pedagang.
Apakah ada kaitannya dengan Pemilu Presiden? Begitu juga kebakaran Pasar
Seririt sebelas tahun lalu ada kaitan dengan Pemilu Kepala Daerah di kabupaten
ujung utara pulau Bali ini?
Hampir sebagian besar masyarakat memunculkan nada tanya seperti itu, sementara
kasus yang menimpa sebelas tahun lalu belum terbuka, kendati jajaran Kepolisian
sudah melakukan penyelidikan dan penyidikan.
Peristiwa kebakaran untuk kedua kalinya di malam Jumat bagi Pasar
Seririt bak lautan api yang membara menjadi tontonan masyarakat akibat
keterlambatan mobil unit Pemadam Kebakaran. Hal ini memicu warga setempat
melakukan pemadaman dengan selang apa adanya dari kran air milik pemilik toko
dekat pasar. Sementara pompa Hydrant yang ada di sekitar pasar pasar sudah sejak
beberapa tahun lalu tidak berfungsi.
Dengan suasana itu, memunculkan berbagai isu miring atas kebakaran hebat
Pasar Seririt kedua kalinya yang juga mengakibatkan kerugian lebih hebat pula
dari sebelas tahun lalu.
Saksi mata melihat, kebakaran Pasar Seririt malam itu berawal dari dilihatnya
kepulan asap di lantai atas di sisi selatan dan saat usaha mematikan api,
terdengar bunyi ledakan di sisi utara pasar.
Unit Labfor Diterjunkan
Menyikapi berbagai isu miring atas terbakarnya Pasar Seririt, Kapolres
Buleleng AKBP Beny Arjanto, selain menyoptimalkan kemampuan jajaran intelijen
melakukan penelusuran, juga meminta bantuan Unit Laboratorium Forensik (Labfor)
Mabes Polri Cabang Denpasar untuk melakukan olah TKP.
”Berbagai isu miring dan spekulasi yang berkembang bisa saja sebagai
penyebab terbakarnya Pasar Seririt, /baik akibat sabotase, politik maupun
persaingan antar preman yang ingin menguasai pasar. Semuanya itu perlu dibuktikan,
dan akan terjawab setelah kita mengetahui hasil dari Labfor,” tegasnya.
Kapolres Buleleng Beny Arjanto
Kapolres AKBP Beny Arjanto juga mengungkapkan,
polisi sudah melakukan pemeriksaan kepada tujuh oaring saksi dan belum bisa
memastikan kapan hasil penyelidikan dari Labfor akan selesai.
“Melalui tim penyidik sudah tujuh orang saksi diperiksa, dan kami masih
melakukan pendalaman-pendalaman. Seluruh kemungkinan, itu menjadi bahan masukan
melakukan penyelidikan. Tapi kami akan menunggu hasil dari laboratorium forensik
untuk penyelidikan lebih lanjut. Yang jelas kami bekerja sesuai dengan fakta
dan bukti yang ada di lapangan,” tegasnya.
Kondisi terakhir di Pasar Seririt, enam pintu masuk ke Pasar dijaga
ketat personil kepolisian, baik dari Polsek Seririt, Polres Buleleng, serta
dibantu Polsek Gerokgak dan Polsek Kawasan Laut Celukan Bawang untuk menjaga
pintu masuk. Sejumlah masyarakat yang penasaran dengan kondisi pasar paska
kebakaran masih terlihat memadati pintu masuk pasar dan berusaha mengabadikan
kondisi pasar.
Pedagang Direlokasi Sementara
Pemerintah Kabupaten Buleleng bersama PD Pasar Kabupaten Buleleng telah
mengambil langkah cepat, dengan melakukan relokasi terhadap aktivitas jual beli
para pedagang setelah melakukan
pertemuan.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Jumat (05/07) pagi langsung
memimpin pertemuan dengan seluruh pimpinan SKPD Pemkab Buleleng.
Dirut PD Pasar Kabupaten Buleleng Gede Putu Satwika Yadnya
mengungkapkan, untuk sementara, para pedagang akan direlokasi untuk berjualan
dengan memanfaatkan pinggir jalan, serta pangkalan dokar yang selama ini
dimanfaatkan sebagai pasar senggol.
”Kami sudah melakukan sosialisasi untuk upaya relokasi tersebut, dan
para pedagang bisa menerima atas upaya yang dilakukan Pemkab Buleleng dan PD Pasar
Kabupaten Buleleng,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Jumat (04/07) siang
melakukan kunjungan ke lokasi Pasar Seririt. Pada kesempatan kunjungan tersebut,
jelas Karo Humas Pemprov Bali Dewa Mahendra, Gubernur Pastika didampingi beberapa
pejabat teras Pemprov Bali melihat langsung onggokan betonisasi Pasar Seririt,
Gubernur Mangku Pastika berjanji akan
memerintahkan Dirut BPD Bali dan Dirut PT. Jamkrida mengecek kondisi Pasar
Seririt dan mendata para pedagang yang nantinya bisa membantu para pedagang
dari sisi permodalan. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com