Dewata News - Denpasar
Kantor DPRD Provinsi Bali dan Kantor Gubernur Bali kembali didatangi forum masyarakat yang berdemo, kali ini mereka berdemo untuk mendukung Reklamasi Teluk Benoa. Aksi tersebut diterima langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya yang didampingi beberapa anggota DPRD lainnya. Senin (30/6/2014).
Saat menerima para demonstran Arjaya mengatakan secara umum Bali butuh reklamasi, namun diperlukan kajian-kajian dimana yang perlu direklamasi dan dimana tidak perlu reklamasi. “Dan diperlukan juga kajian dimana reklamasi itu menguntungkan dan dimana reklamasi itu merugikan, dan nantinya reklamasi juga pasti ada efek positif dan negatifnya,” ungkapnya.
Arjaya juga menghimbau kepada seluruh komponen masyarakat, baik dari komunitas maupun yang lainnya agar jika menolak lebih baik dibicarakan secara damai dan tidak dengan aksi-aksi, seperti berdemo dan lain sebagainya.
“Untuk semua yang menolak ataupun ada yang protes sebaiknya datang ke simakrama terbuka Gubernur Bali dan silahkan kemukakan komentar anda disana,” jelasnya.
Lanang Sudira selaku ketua LSM Gasos Bali dan juga koordinator dari aksi demo tersebut mengatakan Teluk Benoa harus direklamasi karena nantinya akan bisa menjadi suatu lapangan kerja baru di Bali.
“Bagi kami Teluk Benoa merupakan telur emasnya Bali yang harus segera menetas, karena ini akan terwujud suatu ikon pariwisata Bali. Kemudian akan terwujud lapangan kerja baru di Bali, jadi bagi yang ingin bekerja di luar Negeri mungkin bisa bekerja diBali, jadi tidak perlu lagi meninggalkan rumah,” ujarnya.
Lanang Sudira juga memiliki keyakinan bahwa orang Bali akan diperioritaskan untuk bekerja di Teluk Benoa tersebut jika nantinya Teluk Benoa jadi untuk direklamasi.
“Saya yakin karena saya melihat sendiri bahwa telah disampaikan akan memprioritaskan orang-orang Bali, terutama sesuai dengan bidangnya karena nantinya disana akan dibangun culture park, jadi pusat budaya dan tenaga kerjanya sesuai dengan bidangnya. Dengan alasan itu kami akan tetap melakukan aksi-aksi untuk mendukung dan mendorong pemerintah untuk melakukan revitalisasi daripada kawasan Teluk Benoa ini,” ungkapnya.
Aksi ini juga melibatkan Forum Bali Harmoni, Masyarakat Timur Peduli Bali, Asap (Asosiasi Sopir Angkutan Pariwisata) dan Mahasiswa dari Universitas Udayana. Aksi ini diakhiri dengan pementasan bondres yang diiringi oleh tarian barong di depan Kantor Gubernur Bali. (DN - SB)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com