Kesenian daerah Bali ketika Bulfest 2013 |
Buleleng, Dewata News.Com – Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali menggelar perhelatan akbar Buleleng Festival (Bulfest) yang merupakan kegiatan budaya yang menampilkan kombinasi seni, budaya, pendidikan dan lingkungan sosial yang membawa Buleleng menuju sebuah pelestarian, kreasi, inovasi dan promosi yang terintegrasi.
Kepala Bappeda Buleleng selaku Ketua Panitia Gede Suyasa mengatakan,
bentuk pertunjuukan pada Bulfest meliputi beragam budaya lokal, seni
kontemporer, industri rumah tangga, kuliner, literatur dan musik. ”Target
outpuit dari kegiatan ini adalah dokumentasi Buleleng serta publikasi online
dan offline,” kata Suyasa pada jumpa pers di Singaraja, Rabu (02/07).
Ia mengungkapkan, pada Bulfest 2014 ini akan ditampilkan pementasan
kesenian yang melibatkan pelajar serta di hari terakhir akan digelar Buleleng
Endek Carnaval (BEC) berupa parade fashion berbusana bahan endek Buleleng yang
diikuti 200 peserta. Nantinya akan diikuti oleh pelajar di Kabupaten Buleleng.
”Begitu juga penampilan sanggar kesenian setiap harinya dan jika tahun 2013
lalu ada 28 sanggar kesenian yang tampil, tahun 2014 ini sekitar 35 sanggar
akan mengisi Bulfest,” imbuhnya.
Menurut Suyasa, untuk menampilkan potensi yang dimiliki Buleleng, acara
tersebut akan digelar selama lima hari, mulai tanggal 6 sampai dengan 10
Agustus tahun 2014 ini, berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya dilaksanakan
selama tiga hari.
Sementara untuk Buleleng Endek Carnival (BEC), menurut Suyasa, merupakan
kegiatan fashion yang bertujuan menggali dan mempromosikan potensi fashion di
Buleleng. Berbagai’kegiatan juga dilaksanakan terkait BES ini, meliputi,
karnaval yang akan diikuti lebih 150 orang berbusana karnaval, 1 grup adi
merdangga, 3 grup marching band, mobil hias hingga dokar/kereta hias yang
mencapai 500 orang.
”Tema dari karnaval ini adalah mengangkat potensi bahan/biota laut di
buleleng. Selain karnaval, dalam kegiatan BEC juga akan diadakan Fashion
Exhibition/Show dan pemutaran video dokumenter mengenai potensi pertenunan
endek di Buleleng,” kata Suyasa.
Acara pembukaan dipusatkan di depan monumen Singa Ambara Raja simpang
tiga Jalan Ngurah Rai, Singaraja yang dipastikan disaksikan ribuan warga serta
wisatawan asing dan domestik.”Kalau saat Bulfest tahun 2013 dengan menampilkan
tari Teruna Jaya, tapi Bulfest 2014 dengan tari Nelayan, mengingat potensi
perairan laut yang dimiliki kabupaten di ujung utara Bali ini,” kata Suyasa.
(DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com