Anggota Fraksi PDIP Putu Mangku Budiasa:
STOP HIV-AIDS
Buleleng (Dewata News) – Tingginya kasus
HIV-AIDS di Kabupaten Buleleng sudah mengkhawatirkan banyak pihak, termasuk Fraksi
PDIP DPRD Buleleng, sehingga Pemerintah Kabupaten Buleleng harus berani
menmgmabil langkah tegas untuk memotong mata rantai penyebaran virus mematikan
yang sampai saat ini belum ada obatnya.
”Langkah serius yang dimaksudkan, pemerintah harus berani
mempublikasikan kepada masyarakat para penderita HIV tersebut, karena
disinyalir pesatnya perkembangan HIV di Kabupaten Buleleng, salah satgunya
diakibatkan tingginya prilakusex bebas di kalangan generasi muda, di samping
ada prilaku balas dendam dari oknum penderita HIV-AIDS dengan melakukan pesta
sex kepada ABG, sehingga terjadi penularan penyakit mematikan tersebut,” kata
anggota Fraksi PDIP DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa di Singaraja, Rabu
(11/06) pagi.
Wakil Ketua DPC PDIP Buleleng ini mengisyaratkan Pemerintah Kabupaten
Buleleng karena sinyalemen prilaku pesta sex kepada ABG yang dilakukan oknum
penderita HIV-AIDS sebagai balas dendam itu sudah terjadi di beberapa daerah.
Selain itu, petahana anggota DPRD Buleleng Pemilu Legislatif 2014 dari
Dapil Sukasada ini menekakan, pentingnya komitmen bersama dalam rangka
menyelamatkan generasi muda dari bahaya virus HIV.
”Bahkan, kalau perlu pemerintah berani membuat payung hukum atau
regulasi dalam rangka pengendalian penyebaran HIV di Kabupaten Buleleng menuju STOP HIV-AIDS,” kata
vokalis Fraksi PDIP Buleleng dari Desa Selat, Sukasada ini.
Dari keterangan yang dihimpun pada Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, hingga
akhir April 2014 data komulatif sejak tahun 1999 menunjukkan, ada 39 Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dari 1992 kasus di Kabupaten Buleleng yang terkena virus
HIV-AIDS.
Hal itu juga diakui Konselor VCT Yayasan Citra Usadha Indonesia (YVUI)
Buleleng Ricko Wibawa, jika jumlah PNS yang terjangkit virus HIV-AIDS cukup
tinggi, di samping dari kalangan mahasiswa sebanyak 11 orang yang kuliah di
Kota Singaraja.
Selain dari kalangan PNS dan mahasiswa, Ricko juga menyebutkan,
tingginya penderita virus HIV-AIDS dari kalangan ibu-ibu rumah tangga (IRT)
yang jumlahnya mencapai 362 orang karena prilaku suaminya gonta ganti pasangan
di luar rumah. Disusul kemujdian dari kelompok wiraswasta – 334 orang dan kelompok
profesi buruh 308 kasus, dan bahkan dari kelompok anak-anak usia di bawah 12
tahun juga tertular virus HIV dari ibunya sebanyak 18 orang.
Yang mengejutkan, kata Ricko Wibawa, karyawan hotel/toko/salon sebanyak
73 kasus, dan PSK (pekerja seks sosial) – 53 kasus dan lain-lain tertinggi
mencapai 466 kasus. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com