Dewata News - Denpasar
Hasil karya seni lukis itu bersifat subjektif dan relatif. Jadi tidak ada karya seni yang jelek, terlebih jika karya seni lukis tersebut dibuat dengan sepenuh hati dan perasaan bahagia. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made MangkuPastika saat dihadiahi 2 lukisan dari seniman lukis Wayan Berata Yasa di ruang kerjanya, Rabu (18/6). “Saya suka mengoleksi lukisan tapi saya bukan kolektor lukisan, saya ucapkan terimakasih terhadap 2 lukisan ini,” demikian ujar orang nomor 1 di Bali ini. Lukisan pertama yang berjudul Kasmaran mengambarkan Dewa Semara (penari baris) dengan Dewi Ratih (penari oleg) yang mengandung makna kebahagian antara pria dan wannita yang saling mengasihi dan berjalan langgeng.
Menurut Beratha belum pernah ada lukisan seperti ini sebelumnya, maka lukisan ini sangat spesial dihadiahkan untuk orang nomer satu di bali ini. Lukisan kedua adalah lukisan yang menggambarkan toleransi Agama di Bali. Dalam lukisan ini juga terdapat tempat ibadah agama Hindu, Islam, Nasrani dan Budha yang menjelaskan tentang hidup saling menghargai dan toleransi yang sudah ada sejak lama di kehidupan bermasyarakat di bali. Menurut pelukis asal Badung ini lukisan yang pernah ditawar untuk dibeli banyak orang, bahkan lukisan ini pernah di demonstrasikan dihadapan Presiden SBY ketika pembukaan PKB tgl 14 Juni 2013 lalu, namun Beratha tetap memberikan lukisan ini untuk Gubernur Pastika. (DN - HUM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com